05

151 33 15
                                    

"Ya Tuhan!"

Soeun duduk tegak setelah lama menyandarkan diri pada sandaran sofa. Raut wajahnya mengkerut menggambarkan kesakitannya dan tangannya mulai memijat pelan bahunya yang terasa linu. Kondisi perutnya berantakan, sudah berapa kali terdengar bergemuruh sebab kelaparan. Karena hal itu, tiba-tiba saja dia ingin memakan bubur buatan suaminya yang sudah sangat lama tak ia cicipi. Lantas Soeun mengembangkan senyuman tipis kala mengingat kembali bagaimana kacaunya dapur saat itu, saat Namjoon harus membuat bubur berdasarkan resep dari internet karena Soeun yang sedang demam kala itu. Tapi untung saja, pemuda itu tidak gagal setelah mengacaukan dapur. Rasa bubur sederhana buatannya begitu lezat. Lebih lezat dari rasa masakan yang Soeun buat, Soeun bisa menjamin itu.

Soeun meringis pelan saat kembali pada keadaan sebelumnya.

"Padahal aku baru duduk, tapi rasanya pegal sekali?"

Beralih melirik jam dinding, ini sudah sore, seharusnya Namjoon akan pulang sebentar lagi. Tapi sepertinya pria itu tidak akan pulang tepat waktu; lagi.

Soeun menyambar ponselnya dan segera menelepon sang suami. Bahkan untuk berkomunikasi saja mereka sudah jarang mengobrol secara langsung. Hal itu cukup disesalkan karena Soeun merasa mereka semakin jauh.

"Joon... sayang?"

"Hm!"

"Pekerjaan kamu di kantor banyak ya?"

"Lumayan."

"Kamu pulang lebih awal bisa?"

"Tidak tahu, tapi sepertinya tidak bisa."

"Ah begitu ya?"

"Kenapa?"

"Aku sedang tidak enak badan. Badan aku lemas, sepertinya aku mau flu berat."

"Cuma flu 'kan?"

"Iya flu, tapi rasanya sesak. Tidak nyaman."

"Berlebihan, itu hanya flu."

"Aku kira kamu khawatir dengan keadaanku."

Soeun mendengar dengan jelas bagaimana Namjoon berdecak kesal, "Sudahkan? Aku sedang sibuk Soeun, tolong hargai waktuku!"

"Tapi kamu kelihatan sudah tidak menghargai aku..." tanpa sadar Soeun bergumam sedih membuat suara Namjoon diseberang sana sedikit meninggi.

"Kau bilang apa barusan? Aku kurang mendengarnya?!"

Soeun menggeleng sedikit panik, "Tidak, tidak ada. Aku hanya ingin kamu pulang. Namjoon aku rindu sama kamu."

"Ck! Soeun—"

"Iya, maaf ya Namjoon. Tapi... tapi aku juga tiba-tiba ingin memakan bubur buatanmu."

"Yang benar saja, Soeun."

"Kamu tidak mau ya? tapi pulang sebentar kamu tidak bisa? Kamu tidak rindu sama aku?"

"Sebentar Soeun,"

"Kenapa kamu jadi rumit seperti ini? Hanya flu?! Itu akan sembuh cepat jika kamu banyak istirahat. Berhenti mengusikku!"

"Kamu sangat merepotkan! Jadi tolong berhenti bersikap seperti ini!"

"Apa kamu tidak mengerti juga?!"

AMORISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang