Bab 1. Menjengkelkan

796 134 5
                                    

PDF tersedia. Harga 40rb. Minat DM.

.

.

.


Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T+

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Crime, ABO, action, family, romance

Your Scent

Bab 1. Menjengkelkan

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Mungkin ini hanya perasaan Naruto saja. Namun, entah kenapa sejak tadi ia merasa diawasi. Ada perasaan tidak nyaman sejak dirinya menyantap ramen mangkuk ketiganya. Naruto mengedarkan pandangan ke segala penjuru, untuk beberapa saat pandangannya menatap punggung lebar seorang pria yang baru saja keluar dari dalam ruangan.

Wanita itu menekuk kening dalam, sebelum atensinya

kembali tertuju kepada Kurama yang masih bicara. Naruto tersenyum lembut. Mendengarkan Kurama bicara tentang kesehariannya saat di kamp selalu menjadi kebahagiaan tersendiri untuknya.


"Aku menghukum mereka semua untuk membersihkan asrama selama satu minggu penuh." Kurama menggelengkan kepala, pelan. "Aku tidak melarang mereka merokok selama itu dilakukan di luar asrama. Menurutmu apa aku jahat?" tanyanya, berekspresi serius.

Naruto mengangkat sumpit hingga di depan wajah. "Kau hanya menjalankan kewajibanmu sebagai ketua asrama. Tidak ada yang salah dengan hal itu," ucap Naruto, serius.

Ia menjeda, mengambil napas panjang lalu meletakkan sumpit di atas mangkuk ramen yang telah tandas. Dengan lembut Naruto mengusap punggung tangan yang lebih tua. "Kenapa harus merasa bersalah?" Ia balik bertanya. "Mereka pantas mendapatkan hukuman. Tidak perlu merasa bersalah!" sambungnya.

Mendengar penuturan Naruto, kegelisahan Kurama yang disimpan selama dua bulan terakhir pun mulai terurai.

Ia tahu jika di belakang punggungnya, tidak sedikit siswa yang mengatakan jika hukuman yang diberikan olehnya itu terlalu berat. Mereka lebih setuju jika Kurama membawa hukuman ke dewan pengawas karena yakin hukuman yang akan diberikan tidak akan seberat itu.

"Masih mau es krim?"

Naruto mengangguk dengan semangat. Ia mengangkat jemarinya, tinggi dan mulai menghitung. "Aku masih ingin es krim, kembang gula dan beberapa porsi sushi. Perutku masih terasa kosong."

Kurama melotot walau akhirnya hanya bisa terkekeh dan mengusak lembut puncak kepala sang adik. "Tunggu aku di luar," ucapnya, sebelum berdiri menuju kasir untuk membayar. Dengan patuh Naruto pun keluar ruangan, ia menoleh ke sisi kanan dan kiri lalu mengambil tempat di sisi kiri bangunan.

Naruto menunggu dengan tidak sabar. Perhatian wanita itu teralihkan saat penciumannya menangkap baru asap rokok dari dalam lorong sisi bangunan. Ia menoleh, menutup hidung dengan telapak tangannya dan menatap ke dalam lorong dengan mata memicing.
Pandangannya bersirobok dengan Sasuke yang balas menatap dengan ekspresi tidak bersahabat. Atau itu hanya perasaan Naruto saja?"

"Apa?" Sasuke bertanya dengan suara baritonenya yang khas. Ia menatap batang rokok yang baru dihisap setengahnya. "Apa kau akan memakiku karena merokok di ruangan terbuka?" tanyanya, terdengar sinis. Ekspresi pria itu masih tidak berubah hingga berhasil membuat Naruto, heran.

TAMAT - Your ScentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang