Bab 5. Tiga Asrama

715 146 9
                                    

PDF tersedia. Harga 40rb. Minat DM.

.

.

.


Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T+

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Crime, ABO, action, family, romance

Your Scent

Bab 5. Tiga Asrama

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Naruto berdiri di depan gedung asrama sementara seluruh tatapan tertuju kepadanya. Bagaimana tidak? Seorang wanita muda berhasil membuat seorang Namikaze Kurama tersenyum. Ah, bukan hanya tersenyum, pria itu bahkan tertawa, terdengar sangat renyah hingga beberapa siswa menghentikan kegiatan mereka hanya untuk memastikan jika pendengaran mereka baik-baik saja.

"Kakak ada sedikit pekerjaan. Apa kau mau menunggu di dalam atau ikut denganku ke gedung utama?" tanyanya. Naruto berpikir sejenak sebelum akhirnya memilih untuk menunggu di dalam. "Hubungi aku jika ada yang mengganggumu. Apa kau mengerti?"

Naruto mengangguk. "Tenang saja. Tidak akan ada yang berani menggangguku di sini," ucapnya, tidak membuat Kurama tenang sepenuhnya.

.

.

.

Seorang siswa berjalan pelan, ujung matanya melirik ke arah Naruto dengan pandangan tertarik. Ia menutup buku tebal di tangan, lalu bergerak cepat, meloncati punggung sofa dan mendarat mulut di sisi kanan Naruto.

"Jadi, kau adik Kurama?" tanyanya tanpa berbasa-basi. Ia mengelap telapak tangannya ke kain rok sebelum mengulurkan tangan. "Terumi Mei," ucapnya, memperkenalkan diri. "Aku berada di tahun yang sama dengan Kurama."

Naruto menganggukkan kepala. "Namikaze Naruto."

Mei terkesiap, mulutnya terbuka lebar. "Dia benar adik Kurama!" Wanita berambut merah itu berteriak, membuat suasana di ruang santai asrama ribut. Dalam sekejap Naruto dikelilingi oleh puluhan Alpha, dan jujur saja hal itu membuatnya merasa tertekan.

"Mundur!" Mei memberi perintah dengan nada tegas saat Naruto terlihat tidak nyaman. Matanya menatap lekat wanita berambut pirang itu, lekat. "Aku yang akan mengorek informasi darinya, jadi kalian mundur!" Seperti sebuah mantra, para Alpha itu kembali ke tempat mereka masing-masing. "Apa kami membuatmu takut?"

Naruto tidak langsung menjawab. Jantungnya berdetak sangat cepat. Kenapa ia merasa sangat tertekan. Batinnya berteriak keras, entah memanggil siapa?

Dengan gerakan perlahan, Naruto menganggukkan kepala. "Aku hanya tidak terbiasa," kilahnya.

"Aneh." Mei memiringkan kepala ke satu sisi. "Kami bahkan tidak mengeluarkan aura mengancam." Ia terdiam beberapa saat lalu mengendikkan bahu acuh tak acuh. "Tidak penting," sambungnya. "Jadi, apa kau bisa memberitahu kami mengenai ... kau tahu, kelemahan kakakmu?" Ia bertanya.

"Ah, no comment." Naruto berusaha mengendalikan emosinya. Sekuat tenaga dia menekan rasa takut akibat tekanan feromon yang dikeluarkan oleh Mei saat ini. "Kakakku bukan binatang buas, kenapa kalian harus takut kepadanya?"

TAMAT - Your ScentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang