Bab 3. Sama

866 144 6
                                    

Versi lengkap bisa kalian baca dalam pdfnya.  Harga 40rb. Minat DM. ^^

.

.

.


Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T+

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Crime, ABO, action, family, romance

Your Scent

Bab 3. Sama

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam saat Sasuke pamit untuk pulang. Dengan halus ia menolak tawaran Kurama yang berniat mengantarnya pulang. Sasuke berhenti berjalan di depan sebuah mini market. Ia mengeluarkan sebatang rokok dari dalam saku jaket lalumenyalakannya. Sasuke berdiri, bersandar ke belakang tembok denganpandangan menerawang jauh. 


Makan malam yangditawarkan oleh keluarga Namikaze tidak semewah hidangan yang tersaji di atas meja makan keluarga Uchiha. Namun, kenapa rasanya jauh lebih nikmat?


Suasana ruang makan yang dipenuhi oleh ocehan Naruto dan senyum Kurama memenuhi pikiran Sasuke saat ini. Dirinya merasa hangat. Sasuke menunduk, menatap abu rokoknya yang sudah memanjang. Ia melepas napas panjang, mematikan rokok di atas tempat sampah alumunium lalu kembali berjalan. Sepertinya mengajak Itachi makan malam bersama bukan gagasan buruk, ucapnya di dalam hati.


Setelah tamunya pulang, Kurama memutuskan untuk bicara empat mata dengan Naruto. Walau berusaha menyembunyikan ketakutannya, Kurama tahu jika Naruto masih sangat syok saat ini."Apa aku boleh masuk?" Kurama bicara dengan suara lembut dari balik pintu yang tertutup. Untuk beberapa saat tidak ada jawaban, hingga akhirnya terdengar suara serak Naruto yang mengizinkannya untuk masuk.
Kurama mengambil napas dalam sebelum memutar knop pintu. Pria itu berusaha menyunggingkan senyum saat netranya bersirobok dengan yang lebih muda."Apa kau menginginkan sesuatu?" Kurama menarik sebuah kursi dari meja belajar lalu bicara setelah duduk di sisi ranjang. "Jika kau ingin menangis, lakukan di depanku. Tolong jangan menyembunyikannya!" Ia menatap Naruto cemas.


Bibir Naruto gemetar, begitupun dengan kedua tangannya. Kejadian tadi sore membuatnya trauma. "Kak, aku benar-benar takut."


Kurama menganggukkan kepala. Ia menarik pelan kedua telapak tangan adiknya yang gemetar ke dalam genggamannya. "Maaf karena kau harus mengalami kejadian buruk itu!" Suara Kurama terdengar aneh bahkan untuk dirinya sendiri. Kekecewaan terhadap diri membuatnya nyaris tidak bisa menatap langsung kedua mata Naruto.


"Jangan menyalahkan dirimu!" ucap Naruto seolah bisa membaca pikiran sang kakak. "Kita tidak tahu jika kejadian itu akan terjadi, dan ini salahku karena aku bersikap egois."


Ia menjeda, menundukkan kepala untuk menyembunyikan air mata yang kembali jatuh. "Kak?" Naruto memanggil, suaranya begitu serak. "Seharusnya aku mendengarkan ucapanmu. Seharusnya aku tidak bersikap egois."


Kurama beranjak naik ke atas ranjang. Ia merengkuh tubuh adiknya yang kembali menangis di dalam pelukannya. "Maafkan aku! Maaf karena aku tidak menjagamu dengan baik! Maaf karena aku tidak bisa melindungimu dengan baik! Maafkan aku!"...
Seperti biasa, suasana kediaman Uchiha begitu sepi malam ini. Suara televisi terdengar dari ruang keluarga. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam saat Sasuke tiba.

TAMAT - Your ScentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang