Bab 16. HARI BARU

441 52 1
                                    

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T+

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Crime, ABO, action, family, romance

Your Scent

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Perlu satu bulan penuh bagi Naruto untuk sembuh sepenuhnya. Luka tembak di punggungnya meninggalkan bekas yang tidak akan pernah hilang. Namun, Sasuke mengatakan jika bekas luka itu terlihat indah di punggungnya.

Sasuke menyandarkan punggung ke sandaran sofa dan duduk dengan rileks. Setelah menjenguk Suigetsu di rumah sakit, ia mengundang Naruto untuk datang ke apartemen pribadinya. Sampai hari ini Suigetsu masih belum sepenuhnya pulih. Dokter mengatakan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk Suigetsu sembuh.

"Aku tidak mengerti kenapa kau bisa menyembunyikan fakta jika Shikamaru seorang mata-mata? Kau bahkan menyembunyikannya dari kakakmu."

Hening, diikuti oleh kekehan ringan Naruto. "Aku berjanji kepada ayahmu untuk merahasiakan hal itu. Jadi aku menutup mulut rapat."

"Sejak kapan kau tahu?"

Naruto mengingat-ngingat. Keningnya ditekuk dalam. "Saat Hidan terbunuh. Kalian melihat Shikamaru dan dokter Tsunade berada di lokasi, bukan? Aku tidak sengaja melihatnya berbicara dengan ayahmu dan mereka memergokiku."

Mata Naruto terfokus pada Sasuke. "Menurutmu, apa kamp akan menerima Suigetsu kembali?" Naruto bergabung duduk di atas sofa. Ia meletakkan minuman dinginnya di atas meja. Karena kasus yang terjadi di dalam kamp, perkemahan musim panas ini ditiadakan hingga para siswa bisa berlibur di rumah masing-masing.

Sasuke tersenyum. Ia mendaratkan satu kecupan panjang di rambut Naruto. "Sepertinya dia bisa kembali karena pengadilan menganggap Suigetsu sebagai korban. Ia berada dalam tekanan dan ancaman saat melakukan pekerjaan untuk Danzo, hal itu bisa menjadi pertimbangan untuk pengadilan."

Naruto mengangguk. Penculikan yang terjadi terhadap dirinya meninggalkan trauma untuk wanita itu. Naruto sangat takut saat berada di dalam ruangan gelap atau sempit.

"Jika bukan karena Shikamaru dan Suigetsu, kami mungkin akan mati di dalam penjara itu." Naruto menelan dengan susah payah. Bayangan kelam melintas kembali di kepalanya.

Sasuke bergerak mendekat, mendekap tubuh gemetar Naruto. "Hei, jangan takut, semua hal buruk sudah berlalu." Sasuke berusaha meyakinkan. Hatinya terasa sakit setiap melihat rasa takut di kedua mata Naruto.

Wanita itu memejam sejenak. Merasakan hangat telapak tangan Sasuke di kedua pipinya. "Aku masih berpikir ini mimpi." Kedua matanya terbuka. Ia tersenyum merasakan kecupan ringan di bibirnya.

"Danzo dia tidak akan mendapat pengurangan hukuman, kan?"

"Tidak mungkin terjadi," jawab Sasuke. "Kejahatannya sangat besar. Aku yakin pengadilan akan menjatuhi hukuman berat kepadanya."

Ia menjeda, menarik napas panjang lalu kembali bicara. "Siapa yang menyangka jika dia pembunuh Terumi Mei. Bajingan itu membunuh murid demi menjaga nama baiknya?"

Naruto bisa membayangkan bagaimana bersemangatnya Mei saat mencari Danzo untuk melaporkan kasus yang terjadi di kamp tanpa tahu jika bajingan itu musuh dalam selimut. Terumi Mei, seorang Alpha berbakat harus meregang nyawa saat mencari keadilan. Sungguh ironis.

TAMAT - Your ScentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang