Bab 9. Peringatan

679 129 11
                                    

PDF tersedia. Harga 40rb. Minat DM.

.

.

.


Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T+

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Crime, ABO, action, family, romance

Your Scent

Bab 9. Peringatan

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Kurama masih berada di ruang santai bersama beberapa Alpha senior dan Fugaku saat Danzo datang dengan tergesa. Pria berusia enam puluh tahun itu memasang ekspresi masam saat berjalan menuju Kurama, mengangkat kerah Namikaze bungsu lalu menampar pipinya, keras. "Kau benar-benar tidak bisa diandalkan!" makinya, kasar. Gerakan Danzo yang terlihat akan menendang Kurama segera dihentikan oleh Fugaku.

"Apa yang kau lakukan?" bentak Fugaku, geram. Itachi dan Sasuke membantu Kurama berdiri dan membawa pria itu sejauh mungkin dari jangkauan Danzo. "Aku tidak akan segan-segan memasukkanmu ke dalam penjara. Dia hanya murid di sini, apa yang kau harapkan? Memberinya tanggung jawab untuk keselamatan semua anggota kamp? Bukankah itu tugasmu memastikan mereka semua aman?"

"Jangan ikut campur Uchiha Fugaku!" Danzo mendesis, mata kecilnya disipitkan, sinis. Ia menunjuk Kurama, marah. "Jabatannya sebagai ketua asrama, itu berarti dia sanggup melindungi semua anggotanya. Kurama harus bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan anggotanya, tapi apa yang terjadi? Kasus penculikan dan pembunuhan terjadi terhadap anggotanya. Apa aku tidak berhak marah?"

Danzo menarik napas dalam. Tatapan tajamnya tertuju kepada Kurama. "Bajingan, bagaimana bisa hal ini terjadi dalam satu malam?" teriaknya membuat suasana semakin tegang.

Fugaku menggertakkan gigi. "Kau mengatai muridmu sendiri sebagai bajingan?" Nada bicaranya terdengar marah. Fugaku mengepalkan tangan, sementara Itachi terlihat menahan diri untuk tidak menyerang Danzo. "Apa kau tidak sadar jika sikapmu seperti bajingan?" Ia membalikkan ucapan Danzo.

Fugaku tidak peduli jika mereka bertarung di tempat ini. cara mendidik Danzo jelas salah. Tidak seharusnya mereka menyalahkan siswa atas apa yang terjadi di tempat ini. "Jangan melimpahkan kesalahan terhadap murid! Jika semua tanggung jawab dilimpahkan kepada seorang murid lalu apa fungsimu? Apa fungsi pelatih dan semua guru di sini?" tanyanya, beruntun.

Danzo menggertakkan gigi. Wajahnya memerah, marah.

"Kenapa? Apa kau tidak sependapat? Jangan lupa Danzo, sudah menjadi kewajibanku untuk ikut campur!" desis Fugaku. "Aku bukan Chiyo yang bisa kau intimidasi dengan mudah, Tuan Danzo." Ketegangan di dalam ruangan itu semakin meningkat. Feromon Fugaku tercium kuat, mengancam, penuh penekanan. "Malam ini satu Alphamu terluka sementara satu lainnya tewas. Apa kau akan tetap bungkam demi kredibilitasmu?"

"Kau pikir aku tidak peduli terhadap murid-muridku?"

"Kalau begitu buktikan!" balas Fugaku. Pria itu melambaikan tangan, meminta dua orang anggotanya untuk mengusir Danzo keluar. Malam itu asrama dijaga ketat. Para murid tidak diizinkan keluar asrama tanpa izin. Hari ini malam terasa sangat panjang.

.

.

.

Fugaku memanggil Sasuke secara pribadi. Keduanya duduk saling berhadapan di dalam ruang kerja pribadi milik Tsunade. "Ayah dengar kau yang menemukan Naruto di dalam hutan?" tanyanya, membuka jas militer yang masih dikenakan. Fugaku duduk, terlihat santai saat menatap netra gelap milik putra bungsunya. "Bagaimana bisa kau menemukannya dengan mudah?"

TAMAT - Your ScentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang