"KUNCI motor gue mana?!"
Bisa dibilang, seorang bernama Shandy Maulana adalah orang yang pelupa. Sekarang, dia lupa dimana dia menyimpan kunci motornya.
"Kunci, gue tahu ... lo pasti lagi maen petak umpet, kan? Tunjukkan diri lo sekarang juga!"
Shandy berbicara sendiri, dan sempat ditatap aneh oleh beberapa orang mahasiswa yang kebetulan lewat. Dalam hati mereka sudah membatin kenapa kampus mereka masih aja mau nerima orang gila.
Shandy menghentakkan kakinya kesal. Pas waktu-waktu kayak gini selalu aja kuncinya hilang. Nggak tahu hilangnya kemana, udah lenyap ditelan bumi kayak cintaku padamu yang tidak terlihat olehmu hingga pada akhirnya menghilang dan tenggelam.
"Heh, lo dimana, sih?!"
Whusssh!
Bruk!!
"Aduh!!"
"Maaf, nggak sengaja. Suer!"
Shandy hanya bisa berseru tertahan saat tubuhnya ditabrak seseorang dari belakang. Pemuda berambut hitam lurus dan berkacamata itu nampaknya sedang terburu-buru sehingga tak sengaja menabrak Shandy. Shandy sendiri tahu siapa orang yang sudah menabraknya itu.
"Eh, Rick ..." hanya itu yang diucapkan Shandy. "Gue kira apaan. Santuy elah, nggak sengaja juga. Lo lagi buru-buru kemana, Rick?"
Ricky tak menjawab, tapi badannya berjongkok hendak mengambil sesuatu yang tergeletak di tanah, setelah itu dia menunjukkan benda tersebut kepada Shandy.
"Kunci motor lo, bukan?"
Mata Shandy langsung berbinar dan dia langsung mengambil kunci motor tersebut dari tangan Ricky. "Alhamdulillah, akhirnya ada malaikat penyelamat gue pada hari ini! Makasih, Rick! Entar gue jajanin siomay di kantin! Tapi gue nggak janji. Yihahahaha!"
Ricky hanya mengangguk meskipun ia sedikit takut mendengar tawa Shandy yang lebih seram dibandingkan tawa kuntilanak.
"Yaudah, gue cabut dulu!"
Ricky langsung pamit pergi meninggalkan Shandy yang masih mencium-cium kunci motornya dengan penuh kasih sayang. Sekali lagi, kelakuan miring anak itu kembali membuat beberapa mahasiswa yang kebetulan lewat berbisik membicarakan dirinya.
"RICKY MANA RICKY?!"
"TADI DIA LEWAT SINI, KAN?!"
"WOEEE, RICKY ZAKNO!"
Baru saja Shandy ingin memutar kunci motornya ...
Brukk!!
Yap, lagi-lagi tubuhnya tertabrak sesuatu hingga membuat tubuh Shandy jatuh dengan sangat estetik. Kepalanya duluan yang jatuh, barulah setelah itu badannya yang ambruk.
"Heh, Lang! Masa lo lari malah nabrak orang!" dumel pemuda berambut pirang. "Gue juga ikutan nabrak, kan!"
"Yeuuu, jangan salahin aku, lah. Si Ricky larinya cepat kali kayak cheetah. The Flash aja mungkin kalah dari dia," celetuk pemuda berkulit hitam manis.
Shandy yang terjatuh itu hanya bisa mendecak kesal seraya berdiri lalu membersihkan pakaiannya yang kotor. Dia menatap kedua orang yang tadi menabraknya.
"Gilang! Fenly!" kali ini Shandy dalam mode galaknya. "Lo berdua sama Ricky kenapa, sih?! Dari tadi lari-larian kek bocah-bocah kampung! Situ habis dikejar sama warga, ya? Maling?"
"Yeuuu, mulutnya keknya emang dari karet, minta dipelintir," tutur Gilang. "Nggak, Bang. Kita itu cuma bikin tantangan. Yang sampe ke Alphamart duluan bakal ditraktir sama yang datangnya lambat. Jadi, kita lari-larian aja, deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth And Strength (UN1TY) ✔️
FanfictionSiapakah kedelapan orang pemilik kekuatan khusus yang akan menyelamatkan kota? Inilah mereka. Delapan pemuda dengan latar belakang yang berbeda. Delapan pemuda dengan kepribadian yang berbeda. Delapan pemuda dengan kisah yang berbeda. Delapan pemud...