Youth And Strength (UN1TY) ✔️

15. Senjata dan Kekuatan (2)

YANG Nindy ingat sebelum ini dia sedang berada di Mall UN1VERSA, menemani Shandy yang katanya mau menemui temannya disana sekaligus jalan-jalan. Hari Minggu yang dinanti Nindy pun tiba.

"Aku mungkin agak lama," ucap Shandy. "Jadi kalau kamu mau balik, balik aja."

Nindy hanya mengangguk. Dia cukup beruntung bisa bertemu dengan lelaki seperti Shandy. Cowok itu perhatian dan baik. Banyak yang bilang jika Shandy adalah 'The King Of Jahil', namun di depan Nindy, Shandy akan menunjukkan sisinya yang lain. Romantis.

Setelah beberapa lama berjalan dan belanja, Nindy pun memutuskan untuk pulang. Namun, sebelum ini ia akan mengirimkan pesan dulu kepada cowoknya itu.

Shandy
Today

Me
Kamu udah selesai?
Aku mau pulang sekarang

Shandy
Eh, Nin
Kayaknya aku masih lama
Kamu pulang duluan aja
Maaf nggak bisa nganterin

Me
Oalah, nggak pa-pa
Yaudah, aku pulang dulu
Nanti kalau pulang hati-hati

Shandy
Okey,
Kamu juga
Hati-hati di jalan
Jangan lupa doa dulu
buat keselamatan

Me
Oke ^_^

Nindy tersenyum sendiri. Tidak masalah, Shandy sedang sibuk, jadi tidak mungkin dia memaksa lelaki itu untuk mengantarnya pulang. Kasihan Shandy.

Baru beberapa langkah Nindy berjalan, matanya tertuju pada sekumpulan orang berbaju hitam yang sepertinya masuk dari pintu luar. Sekumpulan orang itu mencurigakan. Nindy merasa jika mereka bukan orang baik-baik.

"Sepertinya aku harus pergi dari sini sekarang."

BOOOM!!

Terlambat, bom-bom yang dilemparkan oleh Skull Gun sudah meledak, membuat tubuh Nindy terpelanting. Baru saja Nindy hendak berdiri, tiba-tiba kepalanya mendapat hantaman keras dari belakang. Pandangannya menggelap.

***

"Haih ..."

Untuk sekarang, Nindy hanya bisa pasrah saja. Dia dari tadi sudah berusaha berontak, tapi pria itu semakin kuat memeluk lehernya dan mengunci pergerakan tangannya. Apa daya perempuan seperti Nindy sekarang.

"Diam! Sampai pacarmu kesini!"

Nindy mendenguskan nafasnya kasar.

"Jika mau ngelakuin sesuatu, nggak usah bawa-bawa orang yang tidak tahu masalahnya," cibir Nindy kesal. "Gue nggak tahu lo siapa, tapi kalau sampai lo melibatkan orang-orang yang tidak tahu apa-apa, cengeng banget!"

"Diam!" bentak pria itu. "Sebentar lagi, mereka akan muncul."

"Udah muncul, kok."

Suara itu terdengar jelas di telinga Nindy, serta pria yang menyanderanya.

"Shandy?" gumam Nindy.

Refleks, pria itu membalikkan badan, tapi dia tidak melihat siapapun, begitu juga dengan Nindy. Nindy dilanda kebingungan. Dia yakin dia tak salah dengar.

Whusssssh!!

Butiran-butiran debu yang di tanah tiba-tiba terbang dan berkumpul menjadi satu. Tak cukup dari itu, hembusan angin yang kencang pun datang, menyatu dengan debu sehingga menghasilkan badai debu yang mengganggu penglihatan Skull Gun.