KAKI Fenly seperti kehilangan keseimbangan saat tanah yang dia pijaki tiba-tiba bergetar dengan hebat. Nampaknya, bukan hanya dia saja yang merasakan, matanya sempat memandang sekeliling. Orang-orang yang sedang berjalan pun terhenti.
"Kok ... geter, ya?" monolog Fenly. Sebisa mungkin ia coba menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh.
Drrrr ...
Orang-orang yang di sekitar mulai panik, mereka langsung berlari dan berteriak.
"Tolong! Gempa bumi!"
Guncangan semakin keras. Fenly tidak tahu kenapa hal ini bisa terjadi. Setahu Fenly, kota yang mereka tempati ini jarang mengalami gempa bumi. Bahkan hampir setahun itu tidak pernah ada gempa seperti ini.
Bruk!
"Fen!" terdengar teriakan Ricky.
Guncangan mendadak yang keras itu membuat Fenly tersandung sendiri. Badannya langsung jatuh. Tangannya tak sengaja mengarah ke sebuah truk tanpa supir. Sesuatu terjadi.
Whusssh!!
Tangan Fenly mengeluarkan pendar cahaya berwarna merah dan terlempar kearah truk tersebut. Udara panas kini menyelimuti tubuh mereka berempat yang berada di dekat truk tersebut. Truk itu juga mengeluarkan asap karena tubuhnya sudah diselimuti bunga merah.
"Anjir, truknya kebakaran!" teriak Gilang. Tangannya menunjuk truk itu dengan tatapan panik.
Fenly membulatkan matanya. Kenapa di saat seperti ini dirinya menjadi penyebab masalah? Sekarang dia sudah membuat satu masalah besar.
Truk yang terbakar membuat suasana semakin menegangkan. Selain gempa bumi, sekarang mereka juga harus dihadapkan dengan truk yang terbakar.
"Air! Air!"
"Mau nyari air dimana?!" teriak Ricky.
Gilang sendiri berjongkok di tanah. Tangannya meraba tanah lalu dia memejamkan matanya.
"Tenang, Lang ... tenang ... fokus ..."
Ricky memandang Gilang dengan tatapan yang susah diartikan. "Lo ngapain, Lang?"
"Ssshhss ..."
Gilang menyuruh Ricky diam. Yang penting sekarang, tidak boleh ada orang yang mengganggu konsentrasinya sekarang. Dia harus fokus dengan apa yang dilakukannya. Ini memang salah Gilang.
Farhan dan Ricky sedang berusaha mencari air guna memadamkan api yang membakar truk itu meskipun keadaan tanah masih bergetar hebat. Fenly masih terdiam di tempat. Dia agak shock. Kenapa kekuatan itu malah membuatnya membakar truk orang?
Gilang masih berusaha untuk fokus, tapi teriakan orang-orang itu mengganggunya. Pikirannya campur aduk.
BRAKK!!
"Whoaaaa ..."
Gilang terloncat ke belakang. Seperti ada sesuatu yang menghantam tanah dengan keras. Tubuh Gilang menabrak tiang lampu yang tertancap diatas aspal, membuat pemuda asal Makassar itu meringis kesakitan. Farhan dan Ricky yang sedang berusaha memadamkan api terjatuh dan posisi mereka berada di dekat truk itu.
Truk tersebut bergoyang akibat hantaman tanah tadi. Tak disangka, truk yang masih terbakar itu bergerak sendiri, dikarenakan jalan aspal juga agak menurun dan truk itu bergerak kearah Farhan dan Ricky.
"Han ... Han ... HANNN!!" teriak Ricky sambil menggenggam kerah baju Farhan.
"Baju gue jangan ditarik-tarik, anjir!"
Truk yang bergerak cepat membuat Ricky dan Farhan tak bisa menghindar karena panik. Netra Fenly membulat, dia harus melakukan sesuatu untuk mencegah truk itu menabrak Ricky dan Farhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth And Strength (UN1TY) ✔️
Fiksi PenggemarSiapakah kedelapan orang pemilik kekuatan khusus yang akan menyelamatkan kota? Inilah mereka. Delapan pemuda dengan latar belakang yang berbeda. Delapan pemuda dengan kepribadian yang berbeda. Delapan pemuda dengan kisah yang berbeda. Delapan pemud...