Hari terus berlalu.
Jaehyuk ngedongakin kepalanya saat dengar nama Jeongwoo tiba-tiba dipanggil sama guru matematika.
"Kamu kerjaannya tidur mulu. Maju sini, kerjain soal didepan" kata guru matematika.
Jaehyuk perlahan naruh bolpoinnya, punggungnya bersandar pada bangkunya.
Jaehyuk merhatiin bagaimana Jeongwoo yang mulai ngerjain soal dipapan tulis. Beberapa saat kemudian Jeongwoo selesai ngerjain soalnya.
"Kamu ternyata bisa ngerjain soal kaya gini. Kenapa dari tadi milih tidur?" tanya guru matematika.
Jeongwoo senyum tipis, "Ngga papa pak, saya salah. Maaf"
Itu yang Jaehyuk suka dari Jeongwoo. Jeongwoo emang kurang bisa bersikap baik sama seumurannya, tapi kalau sama yang lebih tua Jeongwoo tau banget yang namanya sopan santun.
Jeongwoo berjalan kembali ke bangkunya tapi dengan sengaja lewat meja Jaehyuk. Tangan Jeongwoo dengan sembunyi-sembunyi nyenggol lengan Jaehyuk.
Hanya saling bersentuhan pelan tapi bisa bikin pipi Jaehyuk sedikit merona.
Kenapa sih yang kaya gini malah bikin Jaehyuk berdebar? Manis banget.
.
.
.
Jaehyuk turun dari bus dan neduh dihalte bus yang ngga jauh dari apartementnya.
Malam ini hujan.
Kenapa Jaehyuk sendiri? Dimana Jeongwoo?
Tadi pas jam pulang Jeongwoo ijin buat langsung pulang karena ada urusan mendadak. Jaehyuk yang emang ada tugas kelompok cuma ngeiyain dan milih pulang terlambat sendirian.
Jaehyuk nepuk lengan seragamnya yang sedikit basah karena hujan.
Dingin.
Jujur Jaehyuk udah terlampau capek, pengin istirahat. Tapi dengan nerobos hujan juga bukan pilihan tepatnya. Jaehyuk bisa kena demam.
Berujung dimarahin Jeongwoo. Ngga dulu deh.
Gitu-gitu Jeongwoo kalau ngomel bisalah diadu sama emak berdaster dari komplek sebelah.
"Sial, sepatu gue juga basah lagi" keluh Jaehyuk ke diri sendiri.
"Aku ngga pernah ngajarin ngumpat perasaan"
Jaehyuk kemudian dongakin kepalanya saat dengar suara yang sangat familiar ditelinganya.
Itu Park Jeongwoo. Yang berdiri didepannya dengan payung ditangan kanannya.
Jaehyuk senyum, "Kok disini?"
"Ya karena pengin disini" balas Jeongwoo dengan ngedeket ke Jaehyuk. Ngulurin payungnya dengan maksud ngajak Jaehyuk ikut masuk dibawah payungnya.
Satu payung berdua. Romantis ya.
Kalau kata Jeongwoo sih engga. Soalnya badan mereka kan sama-sama gede, jadi kalau satu payung ya masih kena cipatran air hujan.
"Katanya ada urusan?"
Tangan Jeongwoo bergerak buat narik tali tas Jaehyuk. Ngebuat badan keduanya saling berdampingan tanpa celah, "Udah selesai"
"Masa? Kayaknya kalau urusan kamu ngga mungkin kelar dalam 2 jam" kata Jaehyuk.
Jeongwoo ngehela nafas dan masukin salah satu tangannya yang nganggur ke saku hoodienya, "Aku tunda. Dari sore hujan terus jadi aku nungguin kamu di lobby. Takut kehujanan pulangnya" kata Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaotic
FanfictionSepenggal kisah roman picisan si cowok badboy Park Jeongwoo dan si cowok aesthetic Yoon Jaehyuk