15

1.8K 213 25
                                    

Jam pelajaran udah dimulai dari 15 menit lalu tapi Jeongwoo belum juga datang ke kelas. Jaehyuk sedari tadi coba ngehubungin tapi sama sekali ngga direspon.

Sampai ketukan pintu kelas ngebuat atensi Jaehyuk teralihkan.

"Maaf pak, saya terlambat. Boleh saya masuk?"

Itu Jeongwoo dengan hoodie oversizenya dan masker yang nutupin mulutnya.

"Kenapa terlambat?"

"Badan saya lagi kurang sehat pak, jadi tadi pas berangkat sempet terkendala" kata Jeongwoo.

Guru kelas ngamatin penampilan Jeongwoo dari atas sampai bawah. Keliatan pucat dan lesu.

"Baiklah kamu boleh masuk. Saya absen sebentar terus kamu ijin ke UKS aja, kamu keliatan pucat" kata guru kelas.

Jeongwoo nundukin kepalanya sebagai bentuk ucapan terimakasih.

Selama Jeongwoo jalan kearah bangkunya dipojok belakang, mata Jaehyuk ngga lepas sama sekali dari Jeongwoo.

Bahkan sampai Jeongwoo duduk dan matanya bersitatap sama Jaehyuk. Jeongwoo yang lebih dulu mutusin kontak matanya.

Jeongwoo bertingkah ngacuhin Jaehyuk.

Tanpa sadar rahang Jaehyuk mengeras. Jaehyuk kesal.

Bukan karena diacuhin tapi Jaehyuk sangat tau alasan Jeongwoo sakit.

Jaehyuk tau.

.

.

.

"Permisi, ibu dipanggil kepala sekolah. Katanya kepala sekolah ingin berbicara sebentar dengan ibu" kata Jaehyuk saat memasuki ruang UKS.

Setelahnya penjaga UKS pergi, Jaehyuk kemudian memastikan ngga ada siapapun yang ada di UKS lantas ngunci pintu UKS.

Dengan tergesa Jaehyuk berjalan ke arah ranjang paling pojok, nyibak korden pembatas dengan kasar.

Terlihat Jeongwoo yang tengah tertidur.

Jaehyuk ngehela nafas kasar terus duduk dikursi sebelah ranjang Jeongwoo. Jaehyuk ngelonggarin dasinya.

Terlalu sesak.

Perlahan mata Jeongwoo terbuka dan bergerak menatap Jaehyuk yang duduk disebelah ranjangnya, "Jae"

Jaehyuk yang sedari tadi nunduk kemudian ngangkat pandangannya.

Tangan Jeongwoo berusaha ngusap sisi wajah Jaehyuk, "Sayang, jangan marah"

"Aku ngga papa" kata Jeongwoo.

Jaehyuk ngegigit bibirnya. Bahkan dikeadaan berantakan kaya gini Jeongwoo masih bisa senyum.

Jaehyuk nepis tangan Jeongwoo yang ada dipipinya. Perlahan Jaehyuk bergerak nyibak lengan hoodie Jeongwoo.

Dan beberapa memar terlihat disana.

"Sebanyak apa kamu punya memar sialan ini di tubuh kamu?" tanya Jaehyuk.

"Jangan ngumpat, Jaehyuk"

"Sebanyak apa, Park Jeongwoo?!" tanpa sadar Jaehyuk ninggiin suaranya.

Setelah sadar apa yang baru dia lakuin. Jaehyuk kembali duduk dengan keadaan yang sama berantakannya.

"Aku ngga pa-"

"Your father is fucking toxic" kata Jaehyuk dengan memotong perkataan Jeongwoo.

Jaehyuk ngegigit bibirnya. Ngga tahan ngeliat keadaan Jeongwoo yang babak belur kaya gini.

Jadi ayah Jeongwoo itu adalah orang yang punya temperamen buruk banget. Sama sekali ngga bisa ngendaliin emosi, sangat berambisi dan perfeksionis.

ChaoticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang