"Tante tau siapa Jaehyuk untuk Jeongwoo?"
Suasana tiba-tiba menjadi sunyi. Semua terdiam. Jaehyuk ngerasa bersalah karena bertanya mengenai hal itu.
Tapi ngga tau kenapa otak pintarnya terus mengarah kesitu.
"Tante tau"
Jaehyuk kembali ke bumi setelah pikirannya melayang.
Jaehyuk natap Jeongwoo seolah minta penjelasan tapi Jeongwoo sendiri cuma ngebalas dengan senyum dan ngusap punggung Jaehyuk.
"Udah dari lama kalian bareng?"
Jaehyuk kembali noleh ke arah mamahnya Jeongwoo, "Um-"
"Ngga papa, Jae. Jawab aja" kata Jeongwoo.
Jaehyuk akhirnya ngangguk, "Udah 3 tahunan. Kayaknya. Jaehyuk juga lupa tepatnya, tante"
Mamah Jeongwoo senyum. Kemudian ngelirik Jeongwoo, "Sayang, tinggalin mamah sama Jaehyuk bentar ya. Kamu jaga didepan, takutnya papah balik kesini lagi" kata mamah Jeongwoo.
Jeongwoo terdiam. Ngegigit bibirnya, ragu ninggalin Jaehyuk sendiri.
"Jeongwoo" ulang mamahnya lagi.
Jeongwoo akhirnya ngalah dan milih pergi.
Jaehyuk natap kepergian Jeongwoo sampai,
"Nak Jaehyuk, duduk sebelah tante sini" kata mamah Jeongwoo dengan nepuk ruang kosong disebelahnya.
Jaehyuk bergerak mendekat dan duduk disebelah mamah Jeongwoo.
Awalnya Jaehyuk sibuk mikirin segala hal kemungkinan apa yang bakal diomongin mamahnya Jeongwoo. Jujur aja Jaehyuk sedikit overthinking.
Tapi semua itu hilang kala mamah Jeongwoo dengan hangat menggenggam tangannya.
"Perasaan emang ngga bisa memilih ya. Mau kamu berusaha mengontrolnya sebaik mungkin, menyembunyikannya seteliti mungkin. Ketika hati sudah memilih, kamu cuma bisa berdamai dengan itu"
Jaehyuk terdiam. Suara keibuan mamah Jeongwoo mampu menghipnotisnya.
Mamah Jeongwoo bergerak mengelus tangan Jaehyuk yang berada digenggamannya, "Jeongwoo dituntut menjadi dewasa sejak dini. Dididik dengan keras sejak dulu. Tante bahkan sempat khawatir karena sifat Jeongwoo yang semakin dewasa malah semakin tertutup"
"Jeongwoo suka menyimpan perasaannya dalam diam"
"Sampai suatu malam, Jeongwoo datang ke kamar tante dan meluk tante. Jeongwoo bahkan untuk pertama kalinya mau ngobrol panjang lebar"
"Tante seolah menemukan kedamaian dalam hati dan suara Jeongwoo saat itu"
Mamah Jeongwoo tersenyum saat menceritakan kisah masa lalunya.
"Lalu setahun kemudian. Nama Yoon Jaehyuk terucap dari bibir Jeongwoo. Mengatakan bahwa seseorang anak adam yang mampu membuat hati Jeongwoo bergetar"
"Membuat dunia Jeongwoo menjadi berpusat padanya"
Mamah Jeongwoo natap Jaehyuk dalam. Tangannya bergerak mengelus sisi wajah Jaehyuk, "Terimakasih Jaehyuk. Jeongwoo menemukan kebahagiaan yang selama ini tante ngga bisa kasih"
Jaehyuk menangkap tangan mamah Jeongwoo yang ada dipipinya. Dibawa kearah dadanya dan dipeluknya, "Tante, hubungan Jaehyuk sama Jeongwoo adalah salah"
Mamah Jeongwoo menggeleng pelan, "Nak, jangan menilainya seperti itu. Jika kamu memikirkan masalah benar dan salah maka pikiranmu akan kacau. Hatimu akan gusar"
"Jadi nikmati saja hidupmu tentang apa yang kamu miliki sekarang" kata mamah Jeongwoo.
Jaehyuk senyum. Lebar. Ngerasa damai bisa ngobrol sama mamah Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaotic
FanfictionSepenggal kisah roman picisan si cowok badboy Park Jeongwoo dan si cowok aesthetic Yoon Jaehyuk