"Kenapa Haruto lama sekali?"
Pintu kamar rumah sakit terbuka,Junkyu sudah menunggu kedatangan Haruto tapi...
"Yerim"
"Eh Jun ngapain lo kek nungguin orang gitu?"
"Oh aku nungguin kamu kok"ucap Junkyu dengan senyum yang senantiasa dia tunjukkan.
"Idih ngapain nunggu gue lo,tuh di luar ada asahi samperin sana,gue mau ngurus biaya pengobatan lo"
"Makasih ya yer"
"Hmm."
Junkyu keluar pintu kamar nya dan menemukan adanya Asahi yang sedang duduk seraya meminum teh.
"Asahi"Asahi menoleh lalu tersenyum pada Junkyu.
"Junkyu lo gapapa?"
"Gapapa,udah nunggu lama?"
"Engga kok"
Mereka berdua duduk di bangku persis depan kamar Junkyu.
"Gini gue mau ngomong"
"Ngomong apa?"
"Sebenernya ucapan Haruto itu bohong"
"Maksudnya?"
"Haruto memang merkosa lo,tapi dia ga ninggalin tanda,bahkan dia ngasi obat biar lo ga ngerasa sakit apa-apa,dan yang nyuruh wonyoung buat bully lo itu Haruto,sekarang Haruto lagi di apartemennya sama wonyoung,dia cuma gamau reputasinya sebagai anak pemilik sekolah hancur."Setelah menjelaskan panjang lebar Asahi baru sadar,ada air bening yang mengalir bebas di pipi Junkyu,betul Junkyu menangis.
"Oh yaudah makasi penjelasannya"sebetulnya Asahi kasihan dengan Junkyu,diusia yang masih muda dia harus menafkahi ibunya,dan tambahan siksaan mental.
Junkyu beranjak dari kursi meninggalkan Asahi yang tengah menatapnya iba.
//
"Guys gue menang taruhan"
Itu Haruto,tanpa Junkyu tau,Haruto,Yoshi,Doyoung,Jaehyuk,bertaruh siapa yang bisa membuat Junkyu yakin kalau mereka tidak memperkosa Junkyu.
"Tapi asli,tubuh Junkyu enak banget"ucap yoshi yang di temani tawa teman-temannya.
"Enak dong si hartono bisa nyicip tubuh Junkyu setiap hari"timpal jaehyuk.
"Jadi gimana?"haruto memberi kode pada Doyoung.
"Kita taruhan lagi,kalo Junkyu hamil siapa yang mau tanggung jawab,kalo ada yang mau,74 juta"
Tbc.