"Hiks..hiks...hiks"
Tangisan Junkyu pecah saat melihat hasil test pack itu positif.
Apa yang harus ia katakan pada sang ibu?apakah dia akan dikeluarkan dari sekolah?
Junkyu terus memandangi test pack bergaris 2 itu,Apakah dia akan menikah?
Junkyu belum siap untuk mempunyai anak,dan menikah."Kim Junkyu.keluar"suara Haruto terdengar oleh Junkyu yang sedang berada di bilik kamar mandi.
"I-iya"jawab Junkyu lirih,ia menghapus air matanya,lalu berjalan keluar.
Sepasang mata itu terus menatap Haruto,ia sedikit ragu untuk memberikan hasil test packnya,apakah Haruto ayahnya?
Haruto tersenyum melihat hasil test packnya,akhirnya semuanya telah terjadi.
"Jadi,apakah kita bisa menikah?"Haruto menatap lekat mata Junkyu,sedangkan pria manis itu terus menunduk,ia tidak bisa berpikir jernih.
Haruto mengangkat perlahan wajah Junkyu yang sedang menangis.
Cup
Haruto mencium bibir Junkyu perlahan,pria manis itu tak sanggup untuk melawan,ia sudah sangat lemah.
Ciuman itu perlahan memanas,Haruto menarik tekuk Junkyu untuk memperdalam ciumannya,tanpa Junkyu sadari,ia sudah mengalungkan tangannya di leher mulus Haruto.
"Eunghh"lenguh Junkyu saat ciuman itu turun ke leher dan menciptakan tanda.
Sisanya bayangkan sendiri.
__________
"Kim Junkyu!"Junkyu menoleh dan menemukan adanya Jihoon disitu.
"Kenapa?"
"Lo darimana aja sih?"Junkyu tersenyum sembari menggaruk tekuknya yang tidak gatal.
"Cuma abis dari toilet"
"Masa?"
"Iya astaga"
"Terus lo ngapain pake selendang gitu?mau nari balet lo?"
"A-aku cuma s-sakit"
"Hilih abis di cupang lo ya!?"
"Mampus"
Tbc.