Sabar adalah Pakaian
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Sabar merupakan pakaian seorang mukmin. Seorang akan lebih dihargai ketika mengenakan pakaian. Ajining diri saka lathi, ajining raga gumantung saka busana. Orang dihargai dari tutur katanya dan pakaian yang dikenakannya.
Pakaian yang sopan mencerminkan kebaikan akhlak seseorang.
Pakaian adalah pelindung seseorang dari panasnya terik matahari yang menyengat, atau dinginnya udara malam yang menusuk. Begitupula dengan sabar. Sabar bisa melindungi kita dari rasa putus asa dan hilang semangat dalam hidup.Semakin berkualitas sebuah pakaian, maka semakin tidak mudah luntur atau sobek. Sabar juga demikian adanya.
Semakin berkualitas kesabaran seseorang, maka semakin dia tangguh dalam menghadapi ujian hidupnya. Tidak mudah berkeluh kesah ke sembarang orang atau tempat, berusaha tetap tenang walau hati kacau, dan mempertimbangkan matang-matang ketika hendak bersikap atau berucap.
Sabar memang pahit dan butuh perjuangan yang tidak biasa untuk mendapatkannya. Karena balasannya juga tidak main-main. Allah beserta orang-orang yang sabar, ini menandakan bahwa Allah mengetahui bahwa sikap sabar bukanlah sikap yang mudah.
Sabar adalah pakaian yang butuh dicuci dan diperbarui setiap harinya. Selalu bersihkan hati dan upgrade niat lillah supaya sabar bisa tetap terjaga keutuhan dan kualitasnya.
Sabar adalah pakaian yang butuh dijemur di bawah terik matahari setelah mencucinya. Ibaratnya sinar matahari adalah penempaan diri yang hakikatnya akan membuktikan apakah kesabaran kita masih banyak stoknya atau justru menyerah dengan dalih sabar ada batasnya?
Pakailah pakaian sabar dengan benar. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang tangguh dan bisa lebih berkembang setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabar Syukur Ikhlas
Non-FictionSabar tanpa takar Syukur yang tak terukur Ikhlas tak harap balas