H 3

42K 2.5K 167
                                        


Happy Reading
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian





Skylight University

Setelah kejadian di cafe kemarin, mereka memutuskan untuk melanjutkan diskusi yang mengakibatkan mereka berada di sana hingga malam. Rencana Mai untuk mengajak Nerissa dan Kevia pergi ke club pun seketika batal.

Kemarin setelah selesai diskusi, Kevia meminta tolong pada Mai untuk mengantarnya pulang ke apartment miliknya, tidak ada yang tahu Kevia memiliki apartment pemberian dari sang kakeknya. Kevia tidak ingin kembali ke rumah, karena dia tahu Razaq akan menemuinya untuk memberikan alibi-alibinya.

Kevia sengaja menghindar dari Razaq karena tidak ingin berdebat dan tidak ingin beradu argument, menurutnya sangat membuang-buang waktu. Dia merasa lelah dengan hubungannya, namun Kevia berpikir belum saatnya dia untuk mengakhirnya, biarkanlah seperti bom waktu, itu menurutnya.

Saat ini Kevia terlihat sedang berjalan dengan terburu-buru menuju kelasnya. Kevia pikir dia akan telat dan berakhir di usir dari kelas, nyatanya mata kuliah belum di mulai. Terlihat beberapa mahasiswa yang masih berada di luar kelas dan pintu kelas yang masih terbuka.

Saat Kevia akan masuk ke dalam kelasnya, seseorang menahan pergelangan tangannya.

"Honey." panggilnya

Kevia menghela nafas berat sebelum berbalik dan menatapnya.

"Ada apa?" tanya Kevia santai menatap Rezaq

"Kamu kemana semalam? Aku ke rumah dan nungguin kamu, tapi kamu gak ada pulang." ucapnya yang masih menahan pergelangan tangan Kevia

"Dirumah teman, malas pulang. Sampai jam berapa nunggu ? Gak lebih dari 10 menit, kan?" ucap Kevia datar menatap Rezaq

"Aku nunggu sampai malam, sayang." ucap Rezaq lembut. "pulang bareng, ya? Ada yang mau aku jelasin." lanjutnya

"Gak bisa, aku ada janji lanjut diskusi." ucap Kevia santai. "dan aku lagi malas berdebat, terlebih mendengar ocehanmu." ucapn tanpa minat

"Aku gak ada apa-apa sama dia, sayang." ucap Rezaq pelan.

"Hmm." dehem Kevia.

"Serius, aku sama dia teman. Kamu tahu sendiri, kan? Kalian juga kenal." ucap Rezaq kembali

"Iya, percaya. Udah? Aku mau masuk kelas." ucap Kevia cuek.

"Via, aku benaran gak ada apa-apa sama dia." ucap Rezaq tegas.

Kevia menghela nafas berat
"Ada apa-apa pun aku gak perduli, lakukan sesuka kamu yang membuat kamu senang." ucapnya kelewat santai.

"Jangan gitu, aku jadi merasa bersalah." ucap Rezaq lirih.

"Konyol." sarkas Kevia

"Say-" ucap Rezaq terpotong.

"Bisa menyingkir?" ucap seseorang dingin saat berada diantara mereka, lebih tepatnya di depan tangan Kevia yang masih di tahan Rezaq.

"Kefier?" gumam Kevia menatap Kefier.

"Man, lo kalau mau lewat-lewat aja." ucap Rezaq santai namun sedikit kesal.

Happy [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang