Happy Reading
Jangan lupa tinggalkan jejak kalianDi pagi hari ini, langit terlihat mendung. Terlihat Kevia baru saja membuka kedua matanya secara perlahan. Kevia merasa kedua matanya terasa berat saat di buka, begitupun dengan kepalanya terasa pusing dan berat.
Saat beberapa kali Kevia mencoba, kini kedua matanya terbuka dengan sempurna, begitu juga dengan kedua pendengarannya yang bisa mendengar dengan jelas keributan yang sedang terjadi di lantai bawah.
Kevia seakan kebal dengan apa yang terjadi di lantai bawah, bukan hanya sekali saja terjadi keributan itu, namun sudah beribu kali Kevia mendengarnya.
"Salah memang gue balik ke rumah ini." gumam Kevia.
Perlahan Kevia beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk bersiap sebelum dia berangkat ke kampus.
Setelah beberapa puluh menit lamanya Kevia bersiap, akhirnya dia telah selesai dengan pakaian casualnya serta rambut yang tengah dia ikat secara asal.
Perlahan Kevia keluar dari kamarnya menuju lantai bawah. Masih terdengar jelas di kedua telinganya, akan keributan yang dibuat oleh kedua orang tuanya. Kevia nampak acuh dan tidak perduli akan perdebatan tersebut.
Kevia tengah duduk santai di meja makannya sambil mengoleskan selai pada rotinya. Tak jauh dari Kevia duduk, kedua orang tuanya masih berdebat dengan saling menyalahkan.
"MAU KAMU APA, HAH?!" teriak sang suami.
"KAMU TANYA MAU AKU? SUDAH SANGAT JELAS MAU AKU APA, ARYA." jeda Syifa, "TINGGALKAN WANITA ITU! AKU ISTRI SAH KAMU!" lanjutnya
"TIDAK SEMUDAH ITU!" ucap Arya menatap Syifa
"KAMU GILA? MAU SAMPAI KAPAN? AKU CAPE, ARYA!" ucap Syifa
"AKU JUGA CAPE SAMA KAMU! SELALU ITU YANG KAMU PERMASALAHKAN!" ucap Arya
Syifa terkejut saat mendengar perkataan dari Arya.
"AKU ISTRI SAH KAMU! DAN KAMU BILANG APA TADI? CAPE KARENA AKU PERMASALAHKAN HAL ITU? OTAK KAMU DIMANA, HAH?!" ucap Syifa tidak terima
"SUDAHLAH, SELAMA INI AKU JUGA SELALU PULANG KERUMAH. JANGAN PERMASALAHKAN HAL ITU TERUS." ucap Arya membela diri.
tanpa sadar air mata Syifa terjatuh, dengan perasaan sesaknya. Syifa mencoba untuk mengontrol emosinya, dan saat itu juga Arya ikut mengontrol emosinya.
"Kita lebih baik pisah. Kamu cocok dengan dia, masa lalu kamu." ucap Syifa lirih.
"Gak akan ada perpisahan bahkan perceraian antara kita, Syifa." ucap Arya menatap sang istri.
"Kamu mau nyiksa aku sampai mana lagi?" ucap Syifa yang mulai kembali emosi menatap Arya.
Arya perlahan jalan mendekat pada sang istri, Arya menatap Syifa dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Sampai kamu berpikir untuk bunuh diri." ucap Arya dingin, "setelah itu, semuanya akan berakhir." lanjutnya dingin.Deg
Syifa nampak sangat terkejut dengan perkataan dari Arya. Setiap mereka bertengkar dengan hal yang sama, Arya tidak pernah mengatakan hal seperti itu.
"Dari awal kita menikah karena perjodohan konyol keluarga, yang membuat aku harus kehilangan cinta pertama ku." jedanya dingin, "setelah sekian tahun, akhirnya aku bertemu dia kembali, dan tidak semudah itu untuk aku melepaskannya begitu saja." ucapnya dingin.
Deg
Syifa merasakan perasaan sangat sesak didadanya, hatinya sakit saat mendengar perkataan sang suami.

KAMU SEDANG MEMBACA
Happy [ Sudah Terbit ]
DiversosPINDAH KE KARYAKARSA DENGAN JUDUL YANG SAMA DAN NAMA PENA YANG SAMA. DAN DI SANA DALAM PENTUK PDF ------ Sebuah kisah tentang perempuan cantik bernama Leysaa Kevia, biasa di panggil Kevia. Hidup bergelimang harta, tidak membuatnya merasakan rasanya...