A Cousin

637 92 6
                                    

Draco terbangun di pagi hari dengan sakit yang menyentak bagian kepalanya. Ini sudah lewat tiga hari semenjak Hermione meninggalkan rumahnya dengan air mata yang mengalir deras. Dan selama tiga hari itu pula ia merasakan dunianya hancur lebur. Ia mencari Hermione hampir di sepanjang waktunya, dan sedikit waktu yang seharusnya ia habiskan dengan beristirahat ia gunakan untuk menenggak bersloki-sloki vodka yang membuatnya muntah, namun tak menghentikan dirinya untuk kembali menenggak cairan memabukkan itu.

Ia biasanya jarang mabuk dan menikmati alkohol seperlunya tapi terus tetap sadar. Tapi itu biasanya. Setelah Hermione pergi hari itu ia membutuhkan lebih banyak alkohol untuk membuatnya tidak sadar. Namun itu hanya berguna sebentar. Ketika sadar, ia akan kembali merindukan wanita itu sedemikian rupa. Evans memberitahu bahwa Hermione telah menelepon temannya itu dan berkata bahwa Hermione sedikit tidak enak badan dan membutuhkan beberapa hari untuk beristirahat di rumah. Tentu saja itu bohong, karena Hermione tidak pernah pulang ke rumahnya setelah ia meninggalkan rumah Draco tiga hari yang lalu.

Wanita itu menghilang begitu saja. Sesuatu yang baru dapat Draco simpulkan hanyalah bahwa Hermione pergi bersama Jessie temannya, karena Jessie juga tidak terlihat dimana pun di kampus.

Evans menyarankan agar ia menunggu Hermione kembali dan mereka bisa berbicara dengan perasaan yang sudah lebih baik. Tapi Evans tidak tahu bahwa Hermione sudah berusaha berbicara dengannya hari itu. Dracolah yang mendorong Hermione untuk pergi dari dirinya sendiri dengan tetap diam dan bertindak seperti pengecut.

Saat itu, setelah ia melihat Hermione yang tampak berbicara akrab dengan Nathan, ia merasakan panas mengaliri darahnya. Nathan adalah orang itu, yang pernah tidur dengan mantan calon istrinya dulu. Melihat ia mendekati Hermione dan terlihat jelas mereka sudah saling mengenal membuatnya berang dan bertindak tanpa perasaan. Ia menyeret Hermione ke rumahnya, bercinta semalaman bahkan setelah Hermione mengeluh lelah. Ia butuh membuat Hermione sadar bahwa wanita itu miliknya dan wanita itu harus melupakan Nathan apapun hubungan mereka.

Draco tahu bahwa Hermione mencoba untuk tetap sadar dan mengimbangi kekuatannya malam itu. Ia tahu bahwa Hermione berusaha berbicara dengannya disela-sela kegilaan Draco. Tapi ia telah menutup telinganya dan bercinta dengan Hermione sampai ia tak sanggup lagi melakukannya.

Sebelum tertidur ia mendengar Hermione menggumamkan sesuatu. Satu kalimat jelas yang membuat tubuhnya menegang dan rasa hangat mengaliri hatinya.

"Aku mencintaimu."

Itulah yang dikatakan Hermione sebelum wanita itu benar-benar tertidur. Draco mendengarnya lagi setelah itu, setelah ia merasakan elusan di rambutnya. Ia mendengar Hermione meringis. Ia yakin tubuh Hermione pasti sangat kelelahan dan lemah.

Hermione mengatakannya dengan lebih jelas kali itu walau masih dalam bentuk gumaman.

"Aku mencintaimu, Draco."

Draco menunggu sampai Hermione kembali tertidur, dan ia akhirnya membuka mata lalu mendekap tubuh wanita itu erat-erat. Ia tak pernah merasakan perasaan sekuat ini sebelumnya bahkan saat ia memutuskan untuk menikahi Debbie saat itu. Ia menciumi Hermione yang tertidur lelap dan memandangi raut damai di wajah wanita itu ketika tidur. Satu lengan Hermione melingkari lehernya dan ia membiarkannya. Ia merasa bahwa ia tak bisa tidur lagi setelah itu. Jadi ia menghabiskan waktu dengan memandangi Hermione selama berjam-jam sebelum akhirnya bangun dan berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan bagi mereka berdua.

Telepon rumahnya berdering. Sedetik setelah mengangkatnya Draco merasa menyesal telah melakukannya. Nathan meneleponnya setelah tiga tahun hanya untuk menanyakan apa hubungannya dengan Hermione. Nathan memintanya untuk menjaga Hermione dengan baik yang disambut Draco dengan suara dingin dan jawaban yang sama dinginnya.

Fated for The Heirs (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang