DARREN BYANTARA || 06

273 74 8
                                    

Halloooo

Gimana kabarnya? Semoga baik ya

Terimakasih sudah lanjut membaca. Jangan pernah bosen sama cerita ini!
VOTE DAN KOMEN NYA DIBANYAKIN, BIAR MAKIN SEMANGAT❤️

[KALAU BINGUNG BACA PART SEBELUMNYA!]

***
***
***

Happy reading!❤️

***
***
***

"Gue kangen sama lo. Kangen liat sunset disini bareng sama lo... Dan mama..."

"Maaf... Harus nya gue yang mati, bukan lo." lirihnya pelan.

***

Besoknya, seluruh murid SMA Pramada melakukan kegiatan seperti biasa di pagi hari sebelum bel masuk berbunyi. Ada yang nongkrong di kantin, ada yang gibah di kelas, ada yang mebereskan buku nya untuk anak pintar, ada yang numpang ngeWi-FI seperti Darren, ada yang piket untuk anak rajin, ada yang tidur untuk anak malas, dan yang lainnya.

Di koridor, Darren yang baru saja datang, tidak saja melihat gadis cantik yang mencuri pandangan nya tengah mencari sesuatu di area sekolah. Darren pun menghampiri nya. "Nyari kelas lagi?"

Nayra yang sedang mengalihkan pandangan nya, kemudian menatap Darren. "Ngga kak, lagi cari koperasi."

"Tutup. Masih pagi. Guru nya masih ngebo dikasur."

Nayra tersenyum kecil. "Makasih infonya."

Darren mengangguk, lalu mengedarkan pandangan nya. "Pindahan mana?" seraya bertanya kepada Nayra.

"SMA Darma Bangsa."

DEGH!!

"Akhirnya gue bisa masuk sekolah impian gue, SMA Darma Bangsa. Sekarang lo juga harus bisa gapai impian lo buat satu kelas sama gue."

Tiba-tiba jantung Darren berdebar kencang, tubuhnya membeku, dan pikirannya kosong. Ia mengingat ucapan yang terlontar di masa lalu nya.

"Gue duluan ya, Kak." ucap Nayra, lalu ia pun pergi.

Darren yang menyadari Nayra pergi, menatap cewe itu dengan seribu pertanyaan. Tapi otak nya tidak mau di ajak kerja sama.

***

"Woi, Lang. Gue mau nyontek kimia minggu kemaren." ucap Bima yang baru saja datang.

Cowok itu tidak melepas tas nya terlebih dahulu karena baru mengingat ada PR yang belum ia kerjakan. Galang mendongakkan kepala nya. Tatapan nya datar seperti biasanya yang membuat siapa saja yang melihat nya langsung menciut. Tapi tidak dengan Bima.

"Apa sih liat-liat. Awas nanti suka."

"Najis!" ucap Galang sembari mengeluarkan sebuah buku dari dalam tas nya. "Pergi lo jauh-jauh."

"Yek. Makasi brokk." Setelah mendapatkan buku Galang, Bima langsung mengerjakan PR itu di meja nya.

Saat tengah sibuk mengerjakan tugas, tiba-tiba ia mendengar suara ketukan pintu di depan pintu kelas nya. Ketukan itu terdengar bersama suara segerombolan cewe-cewe. "KAK BIMA KELUAR DONG!" teriak salah satu dari mereka.

"Mati gue."

Bima menutup buku nya dengan pelan. Ia menarik nafas nya perlahan lalu menghembuskan nya. "Cowok ganteng harus bisa nyelesaiin ini. Lo pasti bisa, Bima. Semangat." ucap nya pelan sambil tersenyum.

DARREN BYANTARA [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang