DARREN BYANTARA || 07

276 65 13
                                        

Halloooo

Gimana kabarnya? Semoga baik ya

Terimakasih sudah lanjut membaca. Jangan pernah bosen sama cerita ini!
VOTE DAN KOMEN NYA DIBANYAKIN, BIAR MAKIN SEMANGAT❤️

[KALAU BINGUNG BACA PART SEBELUMNYA!]

***
***
***

Happy reading!❤️

***
***
***

"KAMU PIKIR SAYA NGASIH SURAT CINTA??!!" kata Bu Siti yang sudah habis kesabaran nya. Segera Darren menutup kedua telinga nya. Takut gendang telinga nya keluar.

***

Setelah dari ruang BK dan mendapat ceramah dari Bu Siti, Darren dihukum membersihkan toilet dan ruangan perpustakaan.

"Kalo gak bersihin toilet, bersihin halaman belakang. Sekarang bersihin perpustakaan, banyak mau emang tu guru." ujar Darren kesal sambil mengepel lantai toilet.

"Sekalian aja besok-besok gue disuruh ngepel laut." lanjutnya.

Tiba-tiba Darren mendengar suara gesekan kaki, di belakang toilet. "Ada suara, berarti ada yang bolos juga. Wahh gak bisa dibiarin, enak aja tu orang gak dihukum." Lalu Darren mengambil air untuk menyiram orang itu.

Dengan langkah pelan-pelan, 1... 2... 3...

BYURR!!

Darren menyiram orang itu yang tak lain tak bukan adalah Bima dan Atha yang masih sibuk bersembunyi. Mereka yang menjadi korban siraman Darren itu mengumpati sang pelaku. Darren memamerkan gigi nya, ekspresi nya mencerminkan tidak ada dosa.

"Lagian lo berdua ngapain di sini? Mau jadi penerus bunda ragil hah??!" tanyanya tak habis pikir.

"Gue sama dia lagi ngumpet dari amukan si betina" ujar Bima.

"Fans-fans lo?" Bima mengangguk. "Lo juga?" tanya Darren kepada Atha.

"Bukan bang, gue ngumpet karna mau di lempar kursi sama mak nya mak dugong ehh.. maksud gue Sella." jelas Atha.

Darren mengangguk menaruh ember di sampingnya. "Lo juga ngapain? Biasanya lo bolos ke luar sekolah apa nggak rooftop." tanya Bima.

"Niat nya gitu, tapi keburu guru galon liat gue loncat pager. Gue di hukum sama tu guru bersiin toilet sama perpustakaan" jelasnya.

"Bu Siti maksud lo?"

"Iya lah siapa lagii" Bima dan Atha mengangguk.

"Bang, jangan bilang Sella kalo gue ngumpet di sini ya. Nanti kalo dia nanya bilang aja perut gue sakit terus balik ke rumah" kata Atha memohon. "Jangan cepu juga ke fans-fans gue." lanjut Bima.

"Iya-iya, tapi lo ber 2 harus gantiin gue bersiin toilet sama perpustakaan." Bima dan Atha mengangguk setuju.

"Oke, gue ke kantin dulu. Kabarin kalo udah selesai." Darren mengurungkan langkah nya saat pergi, ia lupa 1 hal. "Oiyaa, klo tu guru galon nanyain gue, bilang aja gue ke langit ngambil surat yang gue terbangin."

Kemudian Darren pergi. Bima dan Atha mengangguk lagi sambil mengacungkan jempol nya.

"Cuma bang Darren yang bilang Bu Siti guru galon." ucap Atha melihat Darren pergi.

***

Bel istirahat berbunyi, seluruh murid SMA Pramada berbondong-bondong pergi ke kantin, tapi tidak dengan Sella. Ia lebih baik menunda lapar nya dari pada berdesakkan di kantin seperti ayam yang tidak pernah di kasih makan.

"Nih absen sama jurnal, semua nya udah di isi sama sekretaris yang dulu, sisanya tinggal lo lanjutin" kata Sella menyerahkan absen dan jurnal kepada Nayra. Ya, Nayra sekarang menjadi sekertaris. Karena, sekretaris yang sebelumnya pindah ke luar kota.

Nayra mengangguk. "Oke."

"Sebenernya gue pengen jadi sekretaris juga, cuma nasib nya aja ketua kelas." ujar Sella membereskan bukunya.

"Gue juga sebenernya gamau, tapi ga enak nolak permintaan guru."

"Enak tau Nay jadi sekretaris, karena pas lo di suruh absen kelas lo bisa keliling."

"Gitu ya?"

"Iya lah, yaudah ayok ke kantin." Nayra mengangguk. Mereka bergegas pergi.

***

Kini Nayra dan Sella sudah berada di kantin. Mereka kembali duduk di meja yang kemarin mereka tempatin. Sella sempat menonak tapi tak ada pilihan lain karena meja kantin sudah penuh.

Sella menghela nafas pasrah. "Sini lagi, sini lagi. Bosen gue."

"Terus mau dimana?" tanya Nayra sambil memakan sosis.

"Ya dimana kek. Sumpek gue disini mulu."

"Kalo sumpek pergi aja, gak rugi juga buat gue." ujar seseorang di depan meja Nayra dan Sella, yakni Darren yang tengah bermain ponsel.

"Lo nguping?" tanya Sella.

Darren membalikkan badannya, menghadap Nayra dan juga Sella. "Ketek lo kali yang nguping. Suara lo kayak toa musholla, guru-guru aja yang lagi di ruang guru sampe denger suara lo." Setelah mengatakan itu Darren pergi.

Sella menggebrak meja kantin. Tak terima suara nya dibilang seperti toa musholla. "KURANG AJAR LO! GUE SUMPAHIN KEPALA LO KEJEDOT BESI!"

"Sella, udah... Di liatin tuuh." ucap Nayra sembari melihat orang-orang dikantin yang memperhatikan Sella berteriak.

Sella yang sudah menetralkan amarah nya duduk kembali. Ia meminum minuman nya karena merasa tenggorokan nya kering. "Kurang ajar banget tuh cowok. Liat aja kalo ketemu gue timpuk dia pake bola basket."

***

Darren pergi ke rooftop, tempat favoritnya dan kedua temannya Bima dan Galang. Di rooftop Darren bertemu Galang yang asik chatan dengan pacar virtual nya.

"Chatan teross nikahin dongg" ujar Darren.

Galang mengalihkan pandangan nya. "Brisik. Mending urusin diri lo kedepan nya mau jadi apa" Lalu Galang menatap layar ponselnya.

Darren tertawa kecil. "Gak bakal jadi apa-apa, Lang. Semua nya berubah semenjak dia pergi dan orang tua gue bercerai."

"Termasuk... Cita-cita gue."

Galang mendesis. "Bego."

"Gue tau gue bego, bodoh, pecundang. Tapi gue gak punya semangat lagi, Lang. Gak ada lagi yang bisa bikin gue bertahan."

"Harus nya dulu gue aja yang mati, jangan dia..." lirih Darren.

"Saudara tiri lo bakal menang terus, kalo lo lemah gini. Calon polisi masa kalah sama preman pasar."

Darren tertawa pelan. "Masih inget aja cita-cita kecil gue."

***
***
***

To Be Continue

***
***
***

Gimana sama part ini? Semoga suka yaa!!

VOTE KOMEN NYA DONGG❤️

YG UDAH BACA TAPI GAK VOTMEN, SMOGA MENDAPATKAN TEMPAT YANG TERBAIK DISISINYA;)

@natswadntcf21
@wawaaack







See you in the next chapter!❤️

DARREN BYANTARA [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang