Seminggu kemudian...
"Jadi begini, terakhir kali Timor lerlihat di...?" Bahrain memulai percakapan.
"Di Gg.Samudra Pasifik," jawab Indonesia.
"Lah, bukan di Gg.Selat Malaka?" Sangkal Singapura.
"Yang melihat keberadaan Timor itu, 'kan aku? Lagipula selat Malaka itu berada di depan Country -mu."Indonesia mendesah pelan.
"Ralat, rumah."
"Sama saja!"
"Ah, kalau dilihat dari peta, Timor Leste bertetangga dengan Papua, bisa saja dia berada di sana sekarang, 'kan? Lagipula jika dilihat dari warna Surai mereka, warna mereka sama," jelas Philippina.
"Eh, tunggu— Maksudnya Papua New Guinea (Nugini), 'kan?" Tanya Brunei.
"O, iya, hehehe... Maaf, soalnya Papua ada dua, sih,"Philippina tertawa kecil.
"Tapi seperti apa yang dikatakan oleh Indo kemarin, mengikut pada logika Bahrain tentang Blok Barat dan Blok Timur, mereka mungkin bisa dijadikan tersangkanya juga, bukan?" Ujar Malaysia.
"Tersangka, dong!"celetuk Brunei dengan ekspresi terkejut yang dibuat-buat.
"Hmm... Boleh, deh." Singapura menuliskan beberapa nama country di ujung peta, menandai beberapa tempat di peta sana.
"Ngomong-ngomong, diantara kalian apa sudah ada yang memulai pencarian seperti bertanya pada orang-orang bersangkutan yang mengenali Timor?" Tanya Turkey sembari mengedarkan pandangan pada peta di tangan Singapura.
"Kemarin aku, Indo, dan Brunei sudah melakukannya," ucap Bahrain.
"Lantas, apa yang mereka katakan?"
Indonesia, Bahrain, dan Brunei menggelengkan kepala bersamaan.
"Kurang jelas, mereka hanya memberikan info yang seolah-olah orang yang mencari identitas KTP dan STNK." Bahrain lelah.
"Haahh...?" Kompak yang lain kecuali mereka bertiga.
"Iya, kami bertanya... 'Kemarin Timor terlihat di mobil apa?' Dan ada yang menjawab, 'BM 4869 JT' gitu. Itu mah plat mobil... Mana plat 'BM' itu platnya Riau..." Brunei memijit pelipisnya frustasi.
"Lah, bagus dong kalau sampai plat mobil nya juga dapat." Malaysia terlihat kagum.
"Heran juga orang itu bisa sempat hafal plat mobil," kekeh Turkey.
"Hei, kalau adik-adik kelas yang ku tanya malah menjawab nomor Kartu Keluarga." Indonesia menghela nafas kasar.
"Memangnya kamu bertanya-nya seperti apa?"Heran Malaysia.
"Eee... Itu... Gimana, ya...?"Indonesia grogi menggaruk tengkuk.
"Dah ah, skip... Intinya heran juga, deh. Tapi beberapa dari mereka seperti ada yang sedang menyembunyikan sesuatu."
"Gimana-gimana?"Singapura, Malaysia, dan Turkey menajamkan telinga mendengarkan perkataan Bahrain.
"Benar adanya kalau mereka mencoba mengingat-ingat, tapi... Cara mengingatnya lama banget, eh- bukan lama tapi aneh, kaya' 'Hmm... Gimana, ya, kak?' atau 'Ee... Timor, ya? Kalau Timor sih...' atau 'Eh, Timor Leste!? Kemarin dia kemana, ya?' begitu..." Jelas Bahrain, menggaruk kepala dengan ekspresi tak mengerti.
"... Kalau pendapat ku sih itu aneh, yaa... walau tak harus di curigai," tambah Bahrain.
"Boleh juga, tuh. Kemungkinannya juga ada. Berarti kita bisa mencari cara agar mereka bisa membuka mulut!" Ungkap Indonesia dengan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] CountryHumans : disappearance Timor Leste
Random[Cerita tidak berat dan berunsur 70% Comedy. Agar kamu tidak bosan membacanyaU_U] BRAKK! Alasan Indonesia dibandingkan dengan Timor Leste, -adik tirinya- lebih banyak dari yang ia perkirakan. "Kenapa bisa begitu? Ku harap bukan karena aku 'bukan'...