Sheet 13 - : Sebuah tawaran

1.2K 173 47
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••










Entah hanya Felix yang merasa aneh atau memang benar, sepertinya atasannya sedang mencoba menghindarinya dari tiga hari yang lalu.

Terkadang Felix juga sering memeregoki Jisung yang sedang melamun dan tidak fokus saat bekerja, saat sedang menghadiri rapat saja Jisung tidak seperti biasanya yang cepat tangkap.

Felix juga terkadang melihat atasannya yang sedang merokok, biasanya Jisung merokok hanya jika sedang stres saja, itu pun hanya satu kali sehari, tapi kemarin Felix lihat Jisung merokok hampir tiga batang satu hari. Gila sekali kan?

Felix membuka pintu ruangan atasannya perlahan, dia menghala nafas pelan lalu menghampiri atasannya yang sedang duduk menghadap jendela.

"Pak Jisung?"

Jisung melirik Felix sekilas "Hm?"

"Bapak ada masalah?"

Jisung menghirup batang rokok lalu mengeluarkan asapnya keudara "Ada.." Jawabnya.

Felix mengambil kursi kosong diujung dan menyeretnya agar duduk disamping sang atasan "Bapak bisa cerita dengan saya, saya akan mendengarkannya."

Jisung membuang rokoknya ketempat sampah lalu menepuk pahanya "Sini."

Felix ragu, tapi kaki Felix bergerak sendiri bangkit dari kursi dan berjalan kearah Jisung, dia langsung duduk dipangkuan atasannya.

Jisung segera memeluknya, mencium Felix seperti biasanya.

Kening,

Hidung,

Pipi,

Dan terakhir bibir, hanya dikecup singkat.

Felix mengusap lengan atasannya "Kamu ada masalah apa, Jisung?" Tanya Felix.

Jisung tersenyum lebar tidak sia sia dia terus memaksa Felix untuk tidak terlalu formal jika mereka sedang berdua.

Sial, Felix manis sekali jika seperti ini.

Jisung mendusal diperpotongan leher Felix, wangi dan sangat menenangkan, matanya berat dan siap terpejam.

Felix bangkit dari pangkuannya membuat mata Jisung langsung terbuka lebar dan menyeringit bingung "Kenapa?" Tanya Jisung.

Felix langsung menarik Jisung "Ayo pulang saja, sepertinya pak Jisung sudah sangat mengantuk."

Jisung menggeleng, dia sudah terlalu malas jika harus mengemudi mobil "Tidur disini saja--"

Felix mendengus malas, tidak akan nyaman jika tidur dikantor "Bapak tidak mau menginap dirumah saya?" Tanyanya.

Jisung yang tadinya lemas langsung menjadi semangat, dengan tergesa dia memasukan barang barang penting ke dalam tas "Ayo."

Felix merotasikan matanya malas, hah otak atasannya memang sedikit miring.

Buboss! [Hanlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang