Cklek--
"Felix! saya panggil dari tadi kenapa tidak datang datang?!"
Jisung masuk keruangan sekretarisnya tanpa mengetuk pintu dulu.
Keningnya berkedut kesal saat melihat Felix yang sedang tertidur pulas di meja, dengan langkah lebar dia menghampiri sekretarisnya.
Awalnya ingin marah dan menyiram Felix dengan segelas air agar sang sekretaris segera bangun.
Tapi saat melihat wajah nyenyak saat Felix sedang tertidur tangannya refleks mengusap pipi mulus Felix.
Felix cantik, sangat.
Setiap saat Jisung selalu mengagumi wajah Felix yang mempesona. Dengan telaten Jisung menyingkirkan poni Felix yang berjatuhan menutupi wajah.
Jisung terkekeh kecil saat melihat Felix mendengkur seperti kucing, ahh sepertinya tidur si manis sangat pulas.
Felix membuka matanya perlahan saat merasakan ada usapan lembut di pipinya. Matanya langsung terbuka lebar saat melihat Jisunglah sang pelaku.
Felix refleks memegang tangan Jisung "P-pak.."
"Tidurlah lagi." Jisung berucap lembut, tangannya tidak berhenti mengusap pipi lembut sang sekretaris.
Felix kaget karna dia pikir akan dimarahi habis habisan oleh Jisung.
Wajah Felix merona malu, jujur Felix sedikit ekhem agak baper jika Jisung bersikap seperti ini padanya.
Felix memejamkan matanya lagi, menikmati elusan di pipi serta rambutnya. Felix suka saat tangan Jisung mengusap usap pipi serta rambutnya.
Usapannya berhenti, Felix cemberut kesal.
"Ughh kenapa berhenti?" Tanpa sadar Felix merengek saat tangan Jisung berhenti mengusapnya.
Jisung terkekeh kecil, dia mengangkat Felix untuk duduk di pangkuannya "Begini lebih baik."
Felix menyenderkan kepalanya di dada bidang sang atasan.
Nyaman.
Perlahan mata Felix kian memberat, ahh kenapa dia sangat mengantuk? padahal Felix ingin mengobrol lebih banyak dengan Jisung.
Jisung asik mengendus dan mendusal di perpotongan leher Felix.
Felix bergerak gelisah saat merasakan ada yang aneh di lehernya "Enghh"
Tanpa sadar Jisung malah membuat satu tanda merah di sana. Ah sial, Jisung terlalu terburu buru.
Jisung menatap bangga hasil karyanya, yeah meskipun hanya satu tapi tidak apa.
"Lain kali akan saya buat lebih banyak tanda di tubuh ini." Ucapnya sembari terkikik geli.
-buboss!-
Felix meregangkan tubuhnya, ahh tidurnya nyenyak sekali..tapi kok seperti ada yang kurang ya?
Felix melihat sekeliling, sepi hanya ada dirinya seorang diri.
Lalu yang tadi..apa cuma mimpi?
Kepalanya bergerak gelisah mencari sang atasan.
Tangan Felix meraba raba pipinya sendiri "Tadi pak Jisung mengelus pipi ini kan? tapi pak Jisungnya kok tidak ada ya?" Herannya.
Cklek-
"Sudah bangun?"
Felix kaget saat melihat Jisung masuk keruangannya sembari membawa satu buah nampan berisi makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buboss! [Hanlix] ✔
Novela Juvenil━━ - - Hanlix 🕊 Felix pikir bekerja di kantor pusat itu enak dan keren, tapi nyatanya Felix salah besar karena disana dirinya malah dapat atasan yang menyebalkan. "Sekretaris Felix!" "Sekretaris Felix!" "Felix harsel!" "Pak Jisung, bisa tidak sih...