"Sekretaris Felix!"
Felix berlari terponggong ponggoh ke ruangan sebelah, dia berhenti di hadapan atasannya "Ada apa pak Jisung?"
Jisung menelisik penampilan Felix dari bawah sampai atas. Kening Felix tertekuk bingung karna direkturnya menatap wajahnya sangat intens.
Felix kan jadi salah tingkah jika di tatap seperti itu.
"Ada apa pak Jisung?" Felix bertanya sekali lagi
Jisung tersadar dari lamunanya dan segera membuang wajahnya "Tidak jadi, pergi sana." Usirnya
Felix hendak perotes, sungguh atasannya ini gila! sudah terhitung tujuh kali Jisung memanggil dirinya tapi itu semua sama sekali tidak penting.
Lima menit yang lalu Jisung memanggilnya sampai berteriak kencang, Felix yang sedang membereskan beberapa dokumen tersentak kaget dan segera berlari keruangan atasannya, dia pikir Jisung berteriak memanggilnya karna membutuhkan sesuatu tapi Jisung malah menyuruhnya mengambil pulpen yang jatuh di depan meja.
Jisung yang melihat wajah kesal Felix terkekeh pelan, dia suka melihat wajah marah sekretarisnya ini karna ulah yang dirinya perbuat.
"Tunggu apa lagi, sana keluar...atau mau duduk di pangkuanku?" Tanya Jisung sembari menaik turunkan alisnya.
Wajah Felix sedikit bersemu "Tidak, saya pamit keluar pak." Ucapnya dan segera berlari menuju keluar.
Di kursinya Jisung terkekeh "Baru dua minggu bekerja disini tapi kenapa kamu cepat sekali mempora porandakan hati saya, Felix."
Jisung pusing dan bingung dengan dirinya sendiri, dia suka melihat wajah Felix, dia suka melihat wajah kesal Felix karna ulahnya, dia suka saat berdekatan dengan Felix, dirinya juga suka melakukan berbagai skinship dengan sekretarisnya itu, Jisung merasa aneh saat ada berbagai kupu kupu terbang di perutnya saat melihat Felix tersenyum karna dirinya.
Jisung mengusak surainya pelan "Sepertinya saya mulai gila." Ucapnya pelan.
Prang!
Jisung yang awalnya sedang galau meratapi nasib hatinya di buat kaget saat ada suara pecahan kaca dari ruang sebelah.
Dengan tergesa Jisung segera menghampiri ruangan sekretarisnya.
Jisung membuka pintu ruangan pripadi Felix "Ada apa-- astaga, tanganmu kenapa?!"
Felix tersentak kaget saat Jisung tiba tiba menggengam jemari tangannya "Maaf atas kecerobohan saya pak." Ucap Felix
Jisung menghela nafas saat melihat jemari Felix berdarah karna terkena serpihan kaca "Ayo di obati dulu."
"Saya bisa sendiri pak." Tolak Felix
Jisung mendelik tajam "Ini perintah."
Felix bisa apa selain mengangguk pasrah.
"Sshh.."
Felix meringis pelan saat beberapa tetes obat merah mendarat diatas lukanya.
"Jika sakit bilang."
"Iya pak."
"Kenapa bisa seceroboh itu?" Tanya Jisung di sela sela mengobati tangan Felix.
"Tadi kepala saya sedikit pusing, jadi agak linglung saat berjalan, dan tidak sengaja menyonggel gelas yang berada di atas meja." Jelas Felix
Memang dari tadi pagi keadaan tubuh Felix kurang fit.
Felix kelelahan, jadwal makannya akhir akhir ini juga terganggu, Felix juga selalu tidur larut malam. Mungkin itu fakfor yang membuat dirinya sakit dan tidak fokus saat bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buboss! [Hanlix] ✔
Novela Juvenil━━ - - Hanlix 🕊 Felix pikir bekerja di kantor pusat itu enak dan keren, tapi nyatanya Felix salah besar karena disana dirinya malah dapat atasan yang menyebalkan. "Sekretaris Felix!" "Sekretaris Felix!" "Felix harsel!" "Pak Jisung, bisa tidak sih...