Felix sedang begadang di ruang tamu sembari menonton tv.
Tadi Felix memang niat begadang karna ingin mengerjakan tugas kantornya maka dari itu tadi dia membuat kopi sampai dua kali dan sekarang pekerjaannya sudah selesai tapi dia belum bisa tidur juga padahal sekarang sudah pukul dua dini hari.
Huft, siap siap di marahi Jisung jika besok dia terlambat berangkat bekerja.
Felix menaikan selimut yang dia pakai sampai atas bahu, Felix kedinginan tapi dia terlalu malas mematikan kipas angin, padahal jarak kipas tidak begitu jauh.
Felix melempar tutup toples ke sembarang arah sembari menggerutu kesal.
"Ck, kenapa pemeran utamanya bodoh sekali!" Felix berucap Kesal karna melihat pemeran utamanya malah rela mati karna dibutakan cinta.
Matanya fokus menatap layar tv sedangkan mulutnya asik mengunyah kacang telur yang berada di toples.
Saat sedang asik menikmati kacang telur serta tayangan tv, tiba tiba ada yang datang bertamu.
Awalnya Felix ingin abaikan saja, siapa tahu hanya orang iseng yang sedang lewat karna tidak mungkin bertamu disaat jam segini.
Tapi pencetan bell itu sangat menganggu, Felix berdiri dari kursi dan memberanikan diri menghampiri pintu.
Karna takut yang datang orang jahat Felix sudah ancang ancang membawa sapu ditangannya.
Felix mengintip di celah celah kaca jendela, tidak kelihatan tapi seperti ada suara orang yang muntah.
Karna khawatir akhirnya Felix memberanikan diri membuka pintu.
Cklek--
"Siapa-- Astaga pak Jisung!" Kagetnya saat melihat Jisung yang sedang berjongkok didepan selokan sembari mengeluarkan isi perutnya.
Jisung berdiri dan langsung menghampiri Felix yang masih berdiri di ambang pintu.
Felix tersentak kaget saat tubuhnya di peluk tiba tiba.
"Hik..Felix"
Felix mengusap pelan punggung Jisung dan segera menuntunnya masuk kedalam. Dengan hati hati dia mendudukan Jisung di sofa.
"Hik..disini saja, mau kemana? jangan pergi..hik."
Felix menyingkirkan tangan Jisung yang sudah mencekal pergelangan tangannya "Saya izin kedapur dulu pak, ingin mengambil minum untuk anda?"
Tanpa peduli apa yang Felix ucapkan Jisung malah menarik Felix agar duduk di pangkuannya.
Felix menahan nafas saat Jisung mendekatkan wajahnya, ugh dia tidak suka bau alkohol.
"Pak Jisung, jangan cium cium!" Ucapnya saat melihat Jisung ingin mencium pipinya.
Jisung terkikik geli saat melihat wajah imut Felix "Saya tadi minum banyak wine di kantor hik...pekerjaan itu membuat saya stress~"
Felix menghela nafas, dia mengusap pelan tangan Jisung memberi ketenangan "Tidak perlu minum minuman beralkohol lagi..pak Jisung bisa bercerita dengan saya."
Jisung tersenyum lebar dan semakin mengeratkan pelukannya "Hik..Felix yang terbaik!"
Felix tersenyum, sifat menyebalkam Jisung disaat sedang mabuk begini akan lenyap dan hilang entah kemana. Aishh Felix jadi gemas sendiri saat melihat Jisung yang sedang meracau tidak jelas.
"Felix ayo menikah..ayo menikah dengan saya~"
Kaget sih, tapi Felix berusaha abai mungkin Jisung hanya berbicara asal, jadi tidak usah dibawa kehati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buboss! [Hanlix] ✔
Ficção Adolescente━━ - - Hanlix 🕊 Felix pikir bekerja di kantor pusat itu enak dan keren, tapi nyatanya Felix salah besar karena disana dirinya malah dapat atasan yang menyebalkan. "Sekretaris Felix!" "Sekretaris Felix!" "Felix harsel!" "Pak Jisung, bisa tidak sih...