Sheet 18 - : Good sweet

1.6K 175 70
                                    

Kalo ada typo langsung kasih tau yaa.

─────────────────

Felix masuk keruangan atasannya sembari membawa satu buah amplop.

"Pak."

"Hm?"

Felix berdecak pelan saat Jisung sama sekali tidak menatapnya, sepertinya tumpukkan kertas di meja direkturnya itu lebih penting di banding dirinya "Pak Jisung, saya ingin bicara serius."

Jisung menaruh penanya di meja, tangannya dia taruh di depan dada, mata tajamnya menatap Felix yang sedang berdiri di depan "Ada apa?"

Felix berjalan mendekat dan menaruh amplop di depan meja Jisung "Ini."

Kening Jisung tertekuk bingung "Surat apa? Surat pernyataan cinta untuk saya?" Goda Jisung.

Felix berdecak malas "Itu surat pengunduran diri." Ucap Felix.

Jisung mulai membuka surat pemberian Felix "Siapa yang mau mengundurkan diri." Tanyanya.

"Tentu saja saya-"

Jisung membuang asal surat itu sampai jatuh ke lantai "Tidak boleh."

Felix segera mengambil surat yang Jisung buang "Saya harus pulang ke kampung halaman saya pak, orang tua saya memanggil."

Jisung bangkit dari kursi "Kamu menerima lamaran yang orang tuamu berikan?!"

Felix diam tidak menjawab.

"Jawab Felix?!"

"Saya--"

Jisung menggebrak meja kerjanya "Tidak ada surat pengunduran diri, kamu tetap bekerja disini sebagai sekretaris saya."

Felix cemberut tidak suka "Bapak tidak bisa seenaknya seperti itu! saya sudah memesan tiket kereta, besok saja akan berangkat." Felix hendak berlari pergi dari hadapan Jisung.

Tentu Jisung tidak tinggal diam, dia mengejar Felix dan menariknya agar masuk kedalam lagi, tidak lupa mengunci pintu.

"Kamu melawa saya Felix?!"

Felix mencoba melepas gengaman Jisung dari pergelangan tangannya "Saya tidak peduli, saya sudah bukan bagian dari perusahaan lagi."

Jisung mencoba meredamkan emosinya, dia menarik pelan tubuh Felix agar duduk disofa "Sudah membeli tiket kereta?" Tanyanya.

Felix mengangguk "Iya, dua hari lagi saya akan berangkat."

Jisung mengelus lembut telapak tangan sekretarisnya "Batalkan."

Felix menatap Jisung dalam "Tidak bisa, orang tua serta calon suami saya menunggu saya pulang." Jawab Felix.

Jisung menggeram marah saat Felix menyebut calon suami. Hei calon suami Felix cuma dirinya seorang!

"Calon suami? tidak ada calon suami. Besok kamu tidak boleh pergi kemana mana."

Felix berjeringgit kaget saat tubuhnya di gendong seperti karung beras oleh Jisung "Pak! turunkan saya!"

"Tidak akan, kucing nakal harus di hukum."

"Pak!"

Jisung memasukan dirinya kedalam mobil, Felix membuang wajahnya saat Jisung menyentuh nyentuh pipinya.

"Jangan jadi kucing nakal." Ucap Jisung.

Felix berdecak malas saat Jisung menjalankan mobilnya menjauh dari perusahaan "Ck."

"Felix," Panggil Jisung.

"Felix jawab saya!"

Felix menatap kesal ke arah Jisung "Apa?!"

Buboss! [Hanlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang