Sheet 11 - : Freckles si sekretaris

1.2K 171 60
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••













"Sekretaris Felix!"

Felix yang baru saja keluar dari kamar mandi ruangan pribadinya langsung berlari saat atasannya memanggil.

"Ada apa pak?" Tanya Felix.

Jisung menelisik penampilan sekretarisnya lalu tersenyum jahil. Dia bangkit dari kursi dan menghampiri Felix "Ahh, resleting celanamu terbuka. Perlu bantuan?"

Wajah Felix merona malu, karna tadi terburu buru mungkin Felix lupa menutup resleting celananya, sialan.

"Tidak perlu pak, saya bisa sendiri." Felix berbalik dan dengan gerakan cepat dia langsung menarik resleting celananya.

Mata Felix membola kaget saat ada tangan nakal yang meremas bokongnya, dia berbalik dan menatap atasannya tajam.

"Pak! yang sopan ya!" Ucapnya galak.

Jisung seakan tuli, dia malah menarik Felix agar duduk di sofa. Felix di angkat agar duduk dipanguannya.

"Pak!" Teriak Felix, tangan mungilnya sibuk melepaskan tangan Jisung yang sudah melingkar di pingangnya.

"Hm?"

"Lepas!"

Jisung meringis pelan "Jangan terlalu banyak bergerak Felix, nanti ada yang bangun. Memangnya kamu mau tanggung jawab?"

Felix refleks berhenti bergerak acak, ahh pantas saja dibawah seperti ada tonjolan batu.

"Dasar direktur mesum."

Jisung yang sudah memejamkan matanya langsung terbuka saat mendengar umpatan dari sekretaris kecilnya "Hm? kamu bilang apa, sweet?"

"Pak Jisung sangat mesum!"

Jisung terkekeh, sebelah tangannya mengusak pelan surai blond Felix.

"Ya, saya mesum..hanya dengan kamu Felix." Ucapnya.

Felix sungguh kesal, atasannya terlalu blak blakan. Felix tidak suka orang seperti ini.

"Pak lepas."

"Tidak mau." Ledek Jisung.

Sungguh Felix lelah menghadapi tinggkah Jisung. Ada yang mau gantiin Felix dulu nggak?

Tanpa sadar Felix malah menyenderkan kepalanya ke dada bidang sang atasan. Tangan posesif Jisung masih melingkar dipinggang ramping Felix, sebelah tangannya juga masih asik mengelus surai lembut Felix.

Mata Felix semakin lama semakin memberat, Felix mengantuk, posisi ini sangat nyaman dan elusan dirambutnya sangat lembut, mungkin karna sudah lumayan lama tidak ada yang mengelus surainya maka karna itu elusan ini menjadi sangat woahh sekali.

Sebelum kesadarannya hilang Felix sempat ingin berdiri "Pak, saya berat." Ucapnya kecil.

Jisung menariknya agar Felix tetap bersender di dadanya "Tidak, tidurlah senyaman mungkin."

Buboss! [Hanlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang