V. Kotoran [Duri]

715 84 5
                                    


Tanggal merah biasanya adalah hari dimana semua orang akan bersantai ria di rumah. Tetapi entah apa yang merasuki para Boboiboy bersaudara sehingga tidak seorangpun terlihat di rumah. [Name] menghembuskan nafas pelan, lagi-lagi ia ditinggal. [Name] duduk di pinggir kolam renang dengan kedua kaki ia rendam. [Name] sudah terbiasa menghabiskan hari seorang diri seperti ini tapi tetap saja ia tidak suka.

[Name] bangkit dan mulai menelusuri halaman belakang yang seperti arena olahraga lengkap. Kedua kakinya melangkah menuju rumahkaca milik Duri, satu-satunya yang belum [Name] ketahui isinya. [Name] masuk dan dibuat takjub oleh banyak jenis tanaman di dalam sana. [Name] terus melangkah hingga tidak menyadari hampir sampai di ujung.

Seekor lalat melintas di depan [Name] dan hap...

Loading...

"AAAA DINOSAURUS TANPA BADAN!!!" ia di kagetkan oleh penampakan kepala dinosaurus yang memakan lalat. [Name] berlari tidak tentu arah hingga beberapa kali menyenggol pot bunga milik Duri. Beberapa pot hancur dan bunga bunga kecil tidak sengaja terinjak oleh [Name] yang panik.

[Name] terus berlari ke dalam rumah karena takut di makan oleh 'Dinosaurus tanpa badan' itu. [Name] masuk ke kamarnya, mengunci pintu lalu bersembunyi di balik selimut. [Name] merapalkan doa agar kakak-kakaknya cepat pulang, tapi ia lupa jika mereka pulang masalah yang lebih besar akan terjadi.

***

Para Boboiboy bersaudara pulang setelah jogging dan sarapan di luar. Karena hari ini adalah hari libur jadi Duri di maniak tanaman langsung menuju rumah Doi. Namun bayangkan betapa kaget dan hancurnya hati Duri saat melihat rumah kekasih hati hancur berantakan. Duri berjalan dengan langkah gontai mendekati kekasihnya yang tergeletak tak berdaya di tanah. Ia mengangkat kekasihnya, membawa bunga matahari yang di rawat seperti anak sendiri semenjak masih benih lagi.

"Kakak!" panggilnya membuat keenam saudara yang sedang berkutat dengan kerjaan masing masing mengalihkan pandangan.

"Kenapa Duri?" respon Gempa

"Itu bunga kenapa di bawa ke dalam rumah?" tanya Solar

"Mau di goreng?" tambah Taufan

"Kakak jujur! Siapa yang udah hancurin rumah tanaman aku? Jangan bohong!"

"Rumah tanaman kamu hancur?" tanya Blaze yang baru selesai membaca komik

"Iya! Makanya aku tanya siapa pelakunya?" sentak Duri

"Kamu gak bisa nuduh kami karena sejak pagi kita bertujuh bergi bersama-sama, jadi kapan kami ada kesempatan buat hancurin rumah tanaman kamu?" ujar Solar yang diangguki oleh saudaranya yang lain

"Benar juga dan saat kita pergi yang ada di rumah Cuma—" Duri menggantungkan kata-katanya. Dengan cepat pemuda hijau itu menuju kamar si bungsu, ia menggedor pintu kamar tapi tidak ada respon dari si pemilik. "Buka pintunya [Name]!"

Pintu terbuka menampakan penampilan [Name] yang sangat kacau, rambut berantakan, mata sembab dan hidung yang merah juga bekas air mata di pipi nya. [Name] memeluk tubuh Duri dan kembali menangis ketakutan. Itu tidak berlangsung lama karena Duri mendorong tubuh kecil sang adik. 

"Kamu kan yang udah hancurin rumah tanaman Duri?"

[Name] mengangguk, "maaf kak, [Name] gak sengaja. [Name] takut karena liat ada dinosaurus di dalam rumah tanaman kakak. Maafin [Name] kak."

"Dinosaurus itu gk ada! Kamu pikir aku percaya ucapan kamu?"

"Tapi tadi beneran ada kak, [Name] gak bohong."

"Kamu sengajakan mau balas dendam dengan cara hancurin rumah tanaman aku? Kamu tau aku susah payah rawat semua tanaman itu makanya kamu sengaja hancurin, iya kan?" tuduh Duri

"Gak gitu kak, [Name] beneran gak sengaja."

"Mereka berharga buat aku tau! Aku rawat dan jaga mereka dengan penuh kasih sayang dan dengan sekejap mata kamu hancurin! Kamu jahat banget [Name]!"

"Gimana dengan aku kak?" [Name] meremas ujung bajunya, "apa aku sama berharganya dengan mereka?"

"Kamu itu seperti kotoran sapi dan aku adalah bunga matahari," Duri meninggalkan [Name] yang mematung mendengar ucapannya. Tangan kanan nya memegang batang bunga matahari dengan kuat.

Duri kembali ke rumah tanamannya untuk membersihkan seluruh ke kacauan itu. Bunga matahari itu sudah layu dan rusak jadi tidak mungkin ia kembali menanamnya. Duri membersihkan pot pot yang berserakan. Setelah semua bersih, Duri mengambil pot baru, anak bunga dan tanah yang sudah bercampur dengan pupuk organik.

Saat sedang memasukan tanah ke dalam pot, kata kata yang ia lontarkan tadi kembali terngiang.

Kamu itu seperti kotoran sapi dan aku adalah bunga matahari

Duri mengambil bunga di dalam pot kecil lalu memindahkannya ke dalam pot yang lebih besar.

Iya dia seperti kotoran sapi

Duri menyusun pot pot berisi bunga baru sambil tersenyum.

Karena bunga matahari membutuhkan kotoran sapi sebagai pupuk organik agar tumbuh subur.

Mungkin jika kamu tidak mirip bunda,kami akan lebih mudah menerima karena tidak akan kembali mengingat sakitnya.

Tetap menjadi seperti kotoran sapi [Name], meski terlihat menjijikan dan tidak di sukai. Nyatanya kamu sangat berharga untuk kehidupan



***

yuhuuu...

Al udah pernah bilang kan sifat Boel agak berbeda

Little Sister [Boboiboy Elemental]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang