Musik, bazar dan juga beberapa olahraga di lakukan di SMA ABHIPRAYA ini, untuk acara peringatan ulang tahun sekolah. Siang itu sekolahan ramai dengan balon dan juga banyaknya murid dari luar SMA Abhipraya hanya untuk mengikuti acara dan juga ada yang hanya ingin melihat seberapa tampan ketua osis SMA Abhipraya ini.
"Itu sebelah sana di koordinir buat PJ acara! suruh siap siap biar ga pada nunggu." Lelaki itu membawa papan dengan beberapa lembar kertas di atasnya, susunan acara dan juga beberapa keperluan lainnya. Hari ini hari terpadatnya ketika ia menjadi ketua osis.
"Kak mau minta foto, boleh?" Beberapa gadis datang dengan menyuguhkan tatapan kagum mereka kepada ketua Osis tersebut.
"Boleh tapi cepet yaa, masih ada kerjaan soalnya." ucapnya ramah lalu ia berpose dan senyumnya yang kaku terlihat jelas, tapi entah kenapa mereka semua bersorak gembira saat dapat berfoto dengannya.
"Kak Anggaa, itu yang mau tampil dance minta di ganti jamnya dulu soalnya salah satu membernya ada yang keseleo." Merasa dipanggil ia menoleh mencari sumber suara tersebut, ia menghampiri gadis yang menjadi PJ atau penanggung jawab acara tersebut.
Angga mencerna ucapan anggota Osis tersebut. "Kok bisa? udah di bawa ke uks? kalau gitu bilang aja mc ulur waktu dikit trus yang nyanyi setelah dance itu yang di suruh maju dulu aja, usahain panggung jangan sepi." Angga menepuk pundak gadis itu.
"Semangat! kita bisa, jangan sia siain usaha kita sebulan lebih ini oke?" Siapa yang tidak merekahkan senyumnya saat mendengar perkataan Angga barusan? Ia seringkali membawa aura positif kepada semua orang. Itu juga salah satu poin plus kenapa banyak sekali yang mengaguminya.
"Siap kapten!"
Anggara Imanuel, itu dia si ketua Osis SMA Abhipraya yang di kagumi para gadis dan juga menjadi kebanggan para guru di SMA tersebut, bukan hanya parasnya yang tampan, melainkan pekerjaan yang ia lakukan selama menjabat sebagai ketua Osis banyak memberikan dampak positif bagi SMA tercintanya itu.
Angga mulai memeriksa keaadan lainnya dan mengkonfirmasikannya dengan guru penanggung jawab acara tersebut, sudah setengah hari acara berjalan dengan lancar dan baik.
"Pak Harr!" Angga berteriak dan setengah berlari ke arah guru yang dipanggilnya.
"Kenapa Angga?" jawab Pak Hardi saat Angga sampai di hadapannya.
"Laporan Pak, acara udah berjalan baik dari pagi sampai siang, untuk donasi nya juga lebih dari yang kita kira Pak, yang ngadain bazar juga bilang balik modal kasnya"
"Kerja bagus!" Pak Hardi menepuk bahu Angga dan tersenyum.
"Terimakasih Pak kalau bukan berkat temen temen yang lain juga ga bisa sukses acaranya."
﹪ׄ ♡♡♡ ﹪ׄ ׅ
"Anu Moaa~" Panggil seorang gadis cantik bernama Silvia Yena.
"Kenapa? mau jajan lagi lo? jajan mulu perasaan heran guee, lo dapet uang saku berapa hari ini emangnya?" Kesal gadis bersurai hitam pekat yang di panggil Moa tersebut, karena Yena sangar mengganggu aktivitasnya sedari tadi.
"Engga, gue ga mau jajan duit gue abis, kemarenkan kata kak Angga perkelas harus nampilin sesuatu nah kita.." belum selesai Yena berbicara Moa sudah lebih dulu memotongnya.
"Iya gue tau, kan kelas kita udah ngadain pertunjukan Sains sama band kan?" Kali ini ia menghentikan aktivitas mencoret kertasnya dan menatap teman sebangkunya degan tatapan gemas ingin menggigit.
Yena menghela nafasnya mencoba lagi berbicara ketemannya. "Sains itu ekstrakurikuler ege, bukan kelas kita yang ngadain itu." sanggah Yena.
"Trus kan band dari kelas kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
Teen Fictiontidak kenal bukan berarti tidak akan mengenalnya selamanya , Saat ia berpikir pasti tidak mungkin tapi bisa saja takdir berkata lain. profil sesungguhnya di sembunyikan, orang orang mengenalnya hanya sebagai siswa biasa dengan suara yang indah , nam...