Gemericik air dann kicauann burung nyaring terdengar di telinga, barisan para murid yang di komando oleh Guru pembimbing dan juga rekan Osis serta anggota PMR yang sigap menjaga barisan tersebut, nampak senyum terukir di wajah mereka. inilah yang mereka inginkan, tidak hanya belajar saja di dalam kelas, sambutan demi sambutan sudah tersampaikan.
"Satu tenda sesuai sama kelompok yang di bagi saat disekolah ya? jangan lupa untuk mengumpulkan sampah dan jangan mencari kayu bakar terlalu jauh, mengerti?" ucap Pak Seno selaku pembimbing.
"MENGERTI PAK!" sorak mereka bersamaan.
Semuanya kembali melanjutkaan aktivitasnya, Angga menatap kesekitar memastikan oraang suruhannya stand by di posisi yang sudah ditentukan.
Angga menghampiri Moa dan Yena yang tengah sibuk me?bersihkan tendanya. "Moa," panggil Angga.
"Kenapa kak?"
"Boleh agak deket?" Moa mengikuti instruksi Angga begitupun Yena yang menggeser sedikit posisinya untuk mendengarkan informasi.
"Yena sekalian, sini."
Tanpa basa basi Yena mendekat dan memperhatikan Angga.
"Di sekitar sini anggota Andela bertugas, usahakan kalian jangan sampai kepisah, di tas lo berdua ada walky talky yang udah gue masukin, apapun masalahnya segera hubungi, keselamatan kalian berdua bakal jadi prioritas, paham kan?" Mereka berdua punn mengangguk paham
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
Teen Fictiontidak kenal bukan berarti tidak akan mengenalnya selamanya , Saat ia berpikir pasti tidak mungkin tapi bisa saja takdir berkata lain. profil sesungguhnya di sembunyikan, orang orang mengenalnya hanya sebagai siswa biasa dengan suara yang indah , nam...