18. insiden 2

2 0 0
                                    

Jam pulang sekolah sudah berbunyi, namun tampaknya para pengurus Osis ini belum menyelesaikan rapatnya, karena insiden sebelumnya Moa tidak diperkenankan sendirian dan juga selalu dalam pengawasan, Saat ini ia tengah duduk di dalam ruang Osis duduk di sebelah Angga.

'Kocak, ngapain gue disuruh duduk disini ditempat lain kan bisa njir.' - gerutu Moa dalam hati.

"Ada pembahasan lain ga?" Angga menutup bolpennya dan menatap anggota Osis lainnya.

"Tinggal design almamater Osis buat yang baru nanti, sama bentar lagi kan mau kenaikan kelas, jadi kita harus siapin edaran buat daftar jadi ketua Osis selanjutnya." Angga hanya mengangguk mendengarkan Sean berbicara. Diliriknya gadis di sebelahnya yang tampak bosan.

"Gue cukupin dulu, kalau mau bahas Almet sama edaran by whatsapp aja, gue balik dulu." Moa mendongan menatap Angga yang sudah berdiri dan membawa tasnya.

"Thanks guys, gue duluan" sambungnya seraya menggandeng lengan Amoa.

Bingung? pasti! sepertinya masih banyak yang harus di bicarakan oleh Angga namun ia memilih untuk kembali pulang bersamanya.

"Seriusan udah selesai?" tanya Moa saat ia dipakaikan helm oleh Angga.

"Iya cantik, bosen ya? sorry ya gue terlalu fokus tadi jadi kurang perhatiin lo, sebagai gantinya bonus mathca ice satu."

"Yha! satu doang mana paten."

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang