Setibanya Angga di markas ia terlihat bingung dengan situasi yang ada, ia sudah bilang tidak akan ikut ke markas pagi itu karena ingin bepergian bersama Moa, satu pesan singkat dari temannya membuatnya sesegera mungkin harus datang ke markas.
"kenapa ?"
"si Satya di keroyok" jawab Zaldy.
"kok bisa ? sekarang dimana ?" Angga ikut duduk bersama teman temannya yang lain.
"belum jelas kronologinya, soalnya lagi ga barengan, setau gue dia lagi NR sama pacarnya tapi malah ke gep sama genk motor gitu, taunya si genk itu Satya ngejek soalnya ga sengaja geber motonya, habis kemasukan aer kali" Hendy menceritakan apa yang ia tau , tapi bukan Hendy namanya kalau tidak ada unsur becanda.
"masih bisa becanda aja lu bang, trus gimana keadannya ?"
"dibawa ke rs, untungnya dia masih sempet lindungin pacarnya jadi pacarnya aman, dianya bonyok" Daniel berdiri dari duduknya, ia mengetuk dagunya.
"setau gue, dari dulu gaada masalah kan sama genk motor lain? kita ga pernah ngusik, itu selama gue mimpin, lo ada ngusik Ngga?" Tatapan Daniel beralih ke Angga penuh dengan introgasi.
"waktu kapan itu gue sama Sean pernah bantu polisi buat sidak di jalanan gtu, ada satu genk motor yang ketangkep dan kalau ga salah di namanya straykidze , kurang tau juga si pastinya soalnya sekilas doang"
"ke gep karena?" tanya Daniel lagi.
"mabok di jalan bang"
Suasana kembali serius, tak ada suara berisik khas member ANDELA. Hanya ada percakapan serius yang mereka lontarkan.
"saran gue kalau kemana mana pastiin sama temen temen walau ga semua, intinya kalian bisa bela diri jadi jangan sendiri" Nabil membuka suara.
Beberapa orang mengangguk, perkataanya seperti perintah yang harus di lakukan, karena mereka percaya pada strategi yang biasa dia buat untuk melakukan misi mereka.
"Ngga, gue mau nambah tugas buat lo" Daniel menepuk bahu Angga.
"apa bang"
"bener bener jagain adek gue"
"iya, gue jagain bang"
𓈑࠭͠ 𓈒A N D E L A﹪ׄ ׅ
Menjeput Amoa adalah rutinitasnya, hal ini di mulai ketika hari setelah perjodohan mereka.
"kenapa lu?" tanya Moa ketika ia mendaratkan bokongnya di atas jok motor Angga.
"gapapa castri kuu, oh iya, Nanti jangan pergi sendirian pokoknya, kalo bisa sama Yena terus atau sama temen yang lain, kalau kepepet gaada orang panggil gue, lo tau gue di ruang osis kan?" Yang diajak bicara cuma bisa cengo, soalnya itu mulut kayak gaada rem nya, nerocoss aja , padahal cuma satu pertanyaan, inimah kek pertanyaan yang jawabannya sebutkan dan jelaskan serta beri contoh minimal 10. (canda ibuk).
"buset bang ! pelan pelan napa ! pelan pelan pak sopirrr !!" Angga hanya mengulum senyuman tipis dibalik helm nya, sejujurnya ia masih sangat takut jika sesuatu terjadi pada Moa, temannya sudah menjadi korban.
Disepanjang perjalan menuju sekolah, Moa menyadari hal itu, ia memberikan Angga ruang, tidak bertanya lebih lanjut dan hanya mengiyakan apa yang Angga ucapkan, ia tau sepertinya Andela sedang dalam masalah , namun biasanya Daniel akan memperketat penjagaannya untuk dirinya dan keluarganya.
𓈑࠭͠ 𓈒A N D E L A﹪ׄ ׅ
"bangg! tolong jaga Moa, identitasnya kebongkar!" nada itu jelas mengintrupsi, penelpon di sebrang itu terdengar gelisah bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
Teen Fictiontidak kenal bukan berarti tidak akan mengenalnya selamanya , Saat ia berpikir pasti tidak mungkin tapi bisa saja takdir berkata lain. profil sesungguhnya di sembunyikan, orang orang mengenalnya hanya sebagai siswa biasa dengan suara yang indah , nam...