16. Hukuman

5 1 0
                                    

kelalaian yang diperbuat kemaren menjadikan seluruh anggota Andela seperti sekarang, Daniel merasa terlambat dan dia merasa bodoh karena tidak dapat menjaga adiknya dari insiden kemaren.

"Kalian bodoh, benar benar bodoh!, harusnya ketika yena hilang sebagiann tetap berjaga di sekitar Moa, bukan semuanya pergi!"

"Yena juga penting bang, dia cwe gue!"

"Siapa yang suruh lo buat bicara? gue ada bilang biarin? ngga kan? bagi dua, kuping lo buat apa? dengerin."

"Sean." panggil Daniel.

merasa dipanggil ia pun berdiri dan menghadap di depan Daniel. "iya bang."

"Pukul Angga, 3 kali. satu karena dia lalai, kedua karena dia gabisa jaga kepercayaan gw, ketiga lo yang tau alasannya."

tanpa basa basi ia menghampiri angga, dan dengan rasa bersalahnya Angga berdiri pasrah. Karena tidak ada yang melerai Sean semakin genjar menghantam tubuh Angga.

"Stop!" Daniel menarik tubuh sean, menjauhkan dari Angga yang mulai terhuyung karena merasakan sakit disekujur tubuhnya. "gue nyuruh lo 3 bukan lebih." sambungnya.

"Sorry bang, gue kalap."

tunggu komplit nya ya teman teman

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang