“Bu, hari ini aku pergi ke sekolah, mungkin pulang agak sore,” ucap Adrian sembari mengulurkan tangannya padaku.
“Iya.”
Lalu Adrian pergi bersama Raya, meninggalkan aku dengan Zaki yang berada di rumah.
Ponselku berdering, rupanya ada panggilan masuk. Kala kutatap layar datar ponsel, nama Bu Puji tertera di sana.
“Bu Puji, ada apa, ya?” gumamku. Aku pun segera mengangkat panggilannya.
“Halo, Bu Puji.”
“Halo, Mbak. Kamu apa kabar?”
“Baik, Bu, ada apa, kok, tumben telepon?”
“Gini, Mbak, saya to the point aja, deh, ya. Mbak makamin Asih tuh di mana, ya?”
“Kenapa nanya begitu, Bu, hehe.”
“Nggak, gini, Raja jin yang meminta tumbal bilang ke saya.”
“Bilang apa, Bu?”
“Kalau bisa jasad Asih dihanyutkan di sungai, Bu.”
“Dihanyutkan?”
“Jadi begini, nanti jasad Asih dihanyutkan lalu akan menuju kerjaan jin dan iblis yang bersekutu dengan kita.”
“Oh, maksud Bu Puji, jasad Asih kita kasih ke mereka dengan cara menghanyutkannya?”
“Betul sekali, saya rasa kalau Asih dimakamkan pun akan sulit. Iya, bukan?”
“Benar, Bu. Saya coba makamin jasadnya memang sangat sulit.”
“Oke, baik, nanti malam kita bisa pergi?”
“Malam, ya, Bu? Emm, semoga bisa, Bu. Soalnya anak-anak nggak ada yang jaga.”
“Tenang nggak apa-apa, anak-anak pasti aman, kok.”
“Baik, Bu, nanti Ibu kabari saya aja.”
“Oke, Mbak. Ya sudah, saya tutup, ya.”
Bu Puji mengakhiri sambungan telepon. Aku mulai berpikir perbuatanku ini sudah sangat keji atau bagaimana?
Terkadang, aku sadar kalau ini keji, tapi aku tidak bisa menjelaskannya.
Di saat aku masih berpikir. Terdengar pintu rumahku diketuk.
“Siapa pagi-pagi bertamu?”
“Permisi, Mbak,” ucap wanita seumuranku, ternyata tetanggaku.
“Eh, Mbak Supri, ayo masuk!”
“Ayo duduk, Mbak. Maaf masih berantakan.”
“Nggak apa-apa, Mbak. Saya cuma mau ngasih soto ayam, tadi habis buat.” Ia memberikanku sebungkus soto ayam yang masih hangat.
“Waduh, kayaknya enak, nih, Mbak,” timpalku.
“Semoga aja, Mbak. Saya masih belajar masak soalnya,” sahutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY IN DANGER ( LENGKAP )
SpiritualKeluarga kecil yang tinggal di rumah sewa tepat di sudut kota besar. Dengan kesederhanaan membawa mereka untuk tetap terus bertahan di dalam keprihatinan. Sebagai sang sulung, Adrian adalah sosok anak-anak yang bertanggung-jawab kepada ketiga adik...