Bagian 35

220 24 0
                                    

   Hoseok menahan Chaeyoung yang hendak membukakan pintu untuk Miran.

"Aku tak tahu bahwa adik Jimin juga sedang berada disini? Larut malam begini?, " Kata Miran berusaha mengabaikan kenyataan bahwa gadis di depannya ini adalah kekasih Hoseok, gadis yang telah menggantikan posisinya di hati pria Jung itu.

   Chaeyoung tak menyukai raut muka Miran, wanita itu terlihat seolah tengah menghinanya. Atau mungkin hanya perasaan Chaeyoung saja, intinya ia tak menyukai Jang Miran.

"Dia tinggal disini, dia kekasihku, " Hoseok menyadari suasana panas yang tercipta, sedari tadi ia melihat Chaeyoung meremas ujung kemejanya itu.

"Benarkah? Bukankah kita juga pernah tinggal bersama dulu. Kau,,, "

"Katakan apa tujuanmu datang kemari, " Hoseok memotong kata-kata tak masuk akal Miran. Tinggal bersama apanya, ia sibuk dengan debut Bangtan saat keduanya berkencan dulu.

"Ah, benar, aku ingin berbicara denganmu."

"Unnie bisa masuk, dan berbicara di dalam, " Kata Chaeyoung.

"Tidak, kita bicara di luar saja, " Hoseok menahan lengan Miran yang hendak masuk. Hoseok marah, darimana Miran tahu tempat tinggal barunya? Ia sudah memperingati wanita di depannya ini kan? Miran salah karena mengabaikan peringatannya.

"Baiklah, " Miran menahan semua rasa kesalnya, ia tak menyangka setelah susah payah mencari tahu alamat Hoseok ia akan menemukan gadis lain di rumah pria itu. Chaeyoung, bagaimana cara Miran menjauhkan gadis itu dari Hoseok.

"Bae, aku akan segera kembali, " Kata Hoseok.

"Kenapa tidak berbicara disini saja Oppa?, " Chaeyoung menatap Miran yang berjalan lebih dulu menjauh dari mereka, ia tak rela melepas Hoseok bersama Miran meski itu hanya sebentar.

"Hanya sebentar aku janji, aku tak ingin wanita itu masuk ke rumah kita, sebentar saja ya!."

  Hoseok mengecup pelan bibir Chaeyoung setelah kekasihnya itu mengangguk mengikuti Miran yang lebih dulu berjalan.

   Seusai kepergian Hoseok, Chaeyoung sama sekali tak bisa berhenti melihat ke layar ponselnya. Membiarkan begitu saja nasi goreng yang dibuat Hoseok, meskipun ia lapar. Berulang kali melihat ke arah pintu kalau-kalau kekasihnya itu muncul dari sana hingga sebuah pesan dari Hoseok membuat dada Chaeyoung nyeri luar biasa.

"Aku antar Miran ke rumah sakit dulu ya Bae, dia pingsan."

   Chaeyoung berusaha menghubungi Hoseok tapi sepertinya pria itu mematikan ponselnya.

                    *******

    Dengan raut wajah yang jelas tak suka Hoseok menatap Miran yang kini duduk dihadapannya. Mereka tengah ada di lobby lantai bawah, ini tempat teraman dari media. Hoseok tak ingin mengambil resiko tertangkap kamera lagi.

"Bukankah aku sudah bilang berhenti menemuiku! Bagaimana bisa kau berani nendatangiku, "kata Hoseok.

"Bukankah kau keterlaluan, aku sedang sakit Hoseok-a."

"Kalau sakit pergi ke rumah sakit jangan kemari."

"Kau banyak berubah ternyata, bukankah dulu kau selalu menuruti semua mauku, "kata Miran.

"Kenapa kau suka sekali membahas masalalu Jang Miran? Aku bahkan sudah tak mengingatnya. Jangan muncul lagi di hadapanku ataupun Chaeyoung."kata Hoseok berdiri hendak meninggalkan Miran.

"Hoseok-a!!, " Miran ikut berdiri, bukan seperti ini yang ia harapkan saat memutuskan menemui Hoseok hari ini.

"Aku tahu semua keburukanmu Miran-a, aku tahu kau banyak melakukan kejahatan. Aku bisa saja melaporkanmu ke polisi untuk pemerasan yang kau lakukan pada ibuku dan presider Kang. Aku menahannya karena tak ingin berurusan denganmu lagi."

Love and smile "JHS" J-hopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang