Ekstra part 1

333 33 5
                                    

      Perkataan dari ibu Chaeyoung kemarin yang mendasari Hoseok menyiapkan sebuah kejutan. Kejutan indah untuk Chaeyoung.

"Bae,,,, " Dadanya berdegup dengan cepat, setelah Chaeyoung sekian lama hanya diam saja.

"Apa?."

"Kau marah ya?, " Tanya Hoseok.

"Oppa kan yang mengabaikan teleponku selama seminggu. Aku kangen tahu."

   Bagaimana Hoseok bisa menenangkan degup jantungnya bila Chaeyoung seimut ini. Gadis itu masih seperti awal dulu, tak pernah menutupi perasaannya. Selalu berkata dengan jujur tak menyadari bila kata-katanya sering kali membuat Hosek susah bernafas saking manisnya.

"Kalau rindu ayo berkencan hari ini, "kata Hoseok.

"Kemana?, " Chaeyoung masih enggan, ia inginnya bergelung saja di ranjang bersama pria itu.

"Jalan-jalan, di sepanjang jalan, saling bertautan tangan seperti yang kau inginkan."

"Apa?, " Chaeyoung memicing tak percaya, ia memang seringkali mengatakan ingin menjalani hubungan seperti pasangan lagi, berkencan di tempat umum, atau menonton film di bioskop. Chaeyoung tak bisa melakukan itu karena profesi kekasihnya itu.

"Iya jalan-jalan tanpa masker seperti yang selalu kau bicarakan."

"Nanti Hyesung Oppa memarahiku, " Kata Chaeyoung mengingat asisten Hoseok yang seringkali cerewet. Semua orang termasuk kakak dan ibunya selalu heran bagaimana Hoseok bisa tahan dengan tingkah manja Chaeyoung yang kadang sering tak masuk akal.

"Aku akan gantian memarahinya bila dia mengomel."

"Benar? ," Chaeyoung aslinya bahagia bukan main mendapat ajakan ini, tapi bukan Chaeyoung namanya bila tak mengajak Hoseok berdebat,"Ah tidak Oppa kan sukanya bohong, kemarin saja Hyesung Oppa yang suruh mengantar bunga untukku saat aku lulus tes, karena itu ia terus mengeluh dan menyalahkanku, " Lanjut Chaeyoung.

"Mau tidak."

"Janji Oppa tak bohong?."

"Ya sudah kalau tak mau, " Hoseok berusaha tenang, kalau Chaeyoung benar-benar tak mau pergi dengannya rencana besarnya akan gagal."

"Ayo, aku akan mmbersihkan ini dulu, " Kata Chaeyoung dan mulai memasukan kertas-kertas yang berserakan di meja membuat Hoseok tak bisa menyembunyikan tawanya. Gadisnya benar-benar menggemaskan. Chaeyoung memang suka berdebat, ia juga suka meminta hal-hal sepele yang terkadang membuat orang-orang disekitar mereka heran. Tapi yang Hoseok tahu Chaeyoung selalu saja mengalah padanya, tak pernah marah, biarpun mengimeli Hoseok hingga teleinga pria itu panas, taoi Chaeyoung akhirnya akan menurut dnegan mengatakan "terserah Bae saja"

                   ******

      Dengan mata berkaca-kaca yang hampir manangis Chaeyoung mengamati tempat ia berdiri sekarang, yang tak ia ketahui dimana. Awalnya ia pergi ke tempat ini bersama Hoseok, tapi beberapa orang mengerubungi mereka dan membuat ia dan Hoseok berpisah. Chaeyoung menyesal harusnya ia tak memaksa Hoseok untuk kencan di tempat umum. Semuanya jadi ribut seperti ini.

"Unnieee!!!, " Chaeyoung sudah hampir manangis saat Nna akhirnya mengangkat teleponnya, ia sudah bergantian menghubungi orang-orang termasuk Nna dan Jimin juga Jieun tapi tidak ada satupun yang mengangkat telponnya.

"Ada apa Chaeyoung-a."

"Aku tersesat?," Kata Chaeyoung, tangisnya sudah pecah, ia menangis sesenggukan. Ponsel Hoseok ada di dalam tasnya ia tak bisa menghubungi kekasihnya itu.

"Dimana?."

"Aku tidak tahu."

"Astaga, Chaeyoung-ah, apa kau itu Naemin, Yoon dan Gie saja sudah bisa naik bus sendirian sejak SD, kau ini."

Love and smile "JHS" J-hopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang