Bagian 42

222 27 0
                                    

"Nona Park mengalami gejala amnesia disosiatif, itu disebabkan oleh keadaan kejiwaannya yang terganggu setelah mengalami hal atau peristiwa yang menyakitkan."

        Hoseok kembali mengingat apa yang dokter katakan setelah memeriksa Chaeyoung sesaat setelah gadis itu berteriak histeris tadi. Hoseok begitu ketakutan saat mendapati Chaeyoung seperti orang linglung, tak mengingat bahwa ia telah mengalami keguguran.

"Kita baru bisa melakukan tindakan lanjut saat Nona Park sudah sadar. Berharap saja ini hanya terjadi sebentar."

   Memijit pangkal hodungnya, Hoseok mengalami sakit kepala.

Mata kosong Chaeyoung dan kebingungan gadis itu membuat dada Hoseok nyeri luar biasa, kalau saja bisa ia saja yang sakit. Melihat Chaeyoung mengalami ini semua membuat Hoseok terus menerus menyalahkan dirinya sendiri.

    Sebuah gelas kopi di sodorkan padanya membuat Hoseok yang sedang duduk di kantin VIP rumah sakit itu mendongak dan mendapati Yoongi yang ada di hadapannya. Ia menerima kopi yang diberikan oleh Yoongi, pria itu duduk di sampingnya.

"Chaeyoung sudah siuman, " Kata Yoongi, "disini dulu, " Ia menahan lengan Hoseok yang sudah hendak berdiri tentu saja melihat keadaan Chaeyoung.

"Jimin dan yang lainnya ada di sana. Ia kembali ingat dengan kejadian kemarin, sepertinya apa yang di alami Chaeyoung baru gejala, itu informasi yang di dapat Jimin dari dokter, '" Jelas Yoongi.

"Chaeyoung menahan ingatannya karena selalu ada aku di dekatnya Hyung. Ia pasti sangat sakit sampai tak mau lagi mengingatnya."

"Hobi-ya,,, " Yoongi tak tahu harus berbicara apa saat melihat Hoseok lagi-lagi dengan mata berkaca-kaca. Sejak kwmarin ia terus melihat betapa tersiksanya Hoseok dan Chaeyoung.

"Itu yang dikatakan Dokter padaku. Peristiwa kemarin sangat membuat Chaeyoung terpukul."

"Hyesung bilang kau melaporkan Miran ke polisi?."

"Pengacara perusahaan yang mengurusnya, " Hoseok menyesap kopi yang diberikan Yoongi, padahal ia tak suka kopi tapi ini terasa biasa saja.

"Sebenarnya apa yang terjadi Hobi-ya, kenapa kau kembali menemui wanita itu?, " Tanya Yoongi.

"Dia menipuku dengan diagnosis palsu. Saat Miran datang ke rumah untuk menemuiku wanita itu pingsan aku tak bisa meninggalkannya dirumah sakit karena tak ada kerabat ataupun teman lain, tapi ternyata dia juga menipuku. Ia ternyata sehat dan tak perlu dirawat, " Hoseok mengacak rambutnya yang semakin terlihat berantakan. Ia bukannya mencari kambing hitam untuk kesalahan yang telah ia lakukan tapi kesabarannya pada Miran sudah habis. Ia menambah laporan pemerasan yang dilakukan wanita itu, bersama pihak rumah sakit yang juga melaporkan Miran karena membuat surat diagnosis palsu.

"Aku berdosa sekali, karena sikap tidak enakku itu membuat kami harus kehilangan. Kau tahu Hyung, aku terus memikirkan tentang memiliki anak beberapa bulan terkhir ini. Bahkan Chaeyoung menyiapkan kejutan untukku, tapi,,, "

"Semua orang pernah melakukan kesalahan Hobi-ya, " Yoongi menepuk pundak adiknya itu, "kau ingat aku bahkan meninggalkan Yoora yang harus merawat Yoon dan Gie selama sepuluh tahun. Percayalah meskipun sakit, waktu akan menghapus luka kalian. Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri."

"Chaeyoung ingin kita berpisah Hyung, dan dadaku terasa sangat sakit saat ia mengucapkannya."

   Yoongi menghela ngas ia prihatin. Keadaan Hoseok jauh dari kata baik-baik saja.

"Kau sudah makan?."

   Hoseok menggeleng, "aku tidak lapar. Dokter bilang akan lebih baik bila aku tak menemui Chaeyoung untuk sementara waktu Hyung. Itu akan membuat keadaannya makin membaik."

Love and smile "JHS" J-hopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang