Bagian 16

217 27 1
                                    

"Aku tak menyangka setelah tak mendapat kabarmu selama seminggu pemandangan pertama yang aku lihat adalah gadis yang mengatakan mencintaiku setiap hari memeluk pria lain, "kata Hoseok tajam.

Ia dan Chaeyoung sedang duduk di lobby yang berada di lantai unitnya berada. Apartemen mewah ini menyediakan lobby mewah dengan meja receptionist dan pengawal di setiap lantai.

"Oppa cemburu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oppa cemburu?."

"Kalau aku cemburu memangnya kenapa? Kau bahkan dengan sengaja memeluknya erat sekali."

Mereka duduk berhadapan, Hyesung sedang memarkirkan mobil, Chaeyoung menolak untuk masuk rumah Hoseok gadis itu mengatakan hanya punya waktu satu jam untuk berbicara dengan Hoseok sebelum kembali ke Busan hari ini, dan sudah terpotong tiga puluh menit karena adegan ramah tamah Chaeyoung dengan teman SMP nya itu.

"Oppa, kita hanya bisa bertemu sebentar, jangan memulai pertengkaran lagi."

"Sepertinya aku harus menghapus kata-kataku kemarin. Soal aku adalah prioritas bagimu, sepertinya itu tak benar. Lihat saja kau banyak dikelilingi pria."

Hoseok tak menyadari betapa kekanak-kanakannya dia sekarang. Seperti ini bukan dia sekali mendebatkan hal kecil, untuk memulai perdebatan dengan gadis di depannya ini.

"Aku kesini ingin bertemu Oppa, bukannya berdebat."

Hoseok masih hendak menjawab saat ponsel Chaeyoung berbunyi, telepon dari Nna, nomer yang ia simpan beberapa jam yang lalu.

"Ya Unnie,, ah baiklah, aku akan segera pulang, ya.. "

Chaeyoung menutup teleponnya, "Jimin Oppa mencariku, aku akan berangkat ke Busan hari ini."

Hoseok ingin melarang Chaeyoung pergi tapi ia tiba-tiba merasa rendah diri. Ia merasa sikap Chaeyoung berubah dingin apa karena lelaki tadi.

"Oh iya Oppa, " Chaeyoung berbalik sebentar membuat Hoseok memandang gadis itu lagi, berharap Chaeyoung memintanya untuk ikut ke Busan atau merengek seperti biasanya.

"Aku sepertinya tak jadi pindah ke Seoul, seperti yang Oppa bilang, sepertinya Oppa bukanlah satu-satunya hal penting dalam hidupku."

Melihat Chaeyoung yang berlalu tiba-tiba hati Hoseok terasa hampa. Ada apa ini? Bukankah ia yang melarang gadis itu untuk pindah kenapa sekarang ia yang sakit hati. Hingga Chaeyoung masuk ke dalam lift dan melambai padanya, Hoseok masih merasakan nyeri didadanya. Ia gelisah.

"Hyung, " Ia bahkan tak menyadari Hyesung telah ada disampingnya, "ayo kita masuk sekarang."

"Hyesung-a, " Hoseok mengikuti langkah Hyesung yang kerepotan membawa beberapa bajunya, "apa kau akan cepat bosan bila menjalin hubungan dengan wanita 30 tahun."

"Hah?, " Hyesung tak mengerti maksut atasannya itu.

"Kalau ada gadis yang lebih muda merayumu, kau akan mengakhiri hubunganmu?."

Love and smile "JHS" J-hopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang