part 3...Rose dan member sudah menyelesaikan latihan. Dan besok adalah waktu mereka untuk melakukan rekaman. Rose tidak ingin waktu rekaman mereka molor dan menunda comeback mereka. Ia harus memastikan tidak ada masalah terjadi antara dirinya, dan member terlebih Jennie yang sepertinya merasa sangat terganggu dengan adanya mino di dekatnya.
Rose memutuskan untuk bicara empat mata dengan Jennie. Ia tahu Jennie memiliki emosi yang susah dikontrol dan gampang meledak. Ia memilih mengalah daripada ribut. Saat itu Jennie sedang pergi bersama Lisa untuk membeli es krim. Rose menunggunya datang sambil bermain dengan dalgom. Jisoo sendiri sedang mandi saat itu.
"Green tea ice cream for you,,"
Terdengar suara Jennie dari arah pintu masuk. Jennie dan Lisa sudah kembali sambil membawa beberapa es krim untuk mereka. Lisa dengan girangnya memakan es krim sambil duduk di sofa lalu menyalakan televisi. Rose dengan dalgom sedang asik berguling di karpet di depan sofa dimana Lisa sedang duduk di sana."how cuteee.."
kata Jennie dalam hati. Ia melihat Rose tertawa sambil menciumi Dalgom. Itu hal yang tidak bisa dilihat setiap hari dan sangat langka. Jennie mengambil ponsel dan memotret Rose diam-diam. Jennie memandang layar ponselnya sambil tertawa cekikikan.
"haha lucu sekali,, haruskah aku mempost ini ke instagram ku???"
"Jennie,, bisa kita bicara sebentar??"
Rose sudah selesai bermain dengan Dalgom dan berdiri menghadap Jennie. Jennie pun mengangguk sambil menyodorkan es krim kepadanya. Rose tersenyum mengambil dan meletakkan satu bagian Jisoo ke dalam kulkas.
Jennie dan Rose mulai berjalan ke atas. Mereka duduk berseberangan sambil makan es krim. Jennie melirik ke arah Rose yang sedang menjilat es krimnya. Entah kenapa ia sudah berimajinasi yang tidak-tidak dengan itu. Jennie mencoba berkonsentrasi pada es krim milik nya saja, tapi lagi-lagi ia mencuri pandang ke arah Rose.
"After this ice cream. wait a minute."
"Okay.." sahut Jennie.
"Seharus nya aku duduk di sebelahnya saja tadi, melihatnya makan es krim begitu, jadi ingin mengelap bibirnya yang pasti terasa dingin dan lembut,, ugh shoot"
Rose menggigit dan memasukkan ujung es-nya ke dalam mulut. Memutar lidah sebelum es itu meleleh ke tangan. Rose makan sambil melihat beberapa komentar di akun instagram pribadinya. Ia tidak menyadari akan perhatian Jennie kepadanya saat itu.
Bibir pink Rose terlihat sangat menggoda untuk Jennie. Dengan sesekali menjilat bibirnya sendiri, ia masih tidak bisa memalingkan pandangannya. Rose, bibir pink dan lidah menarinya terlalu indah untuk diabaikan. Jennie menelan ludah beberapa kali.
"Semoga wajahku tidak memerah karena ini, mungkinkah aku bisa mendapat satu ciuman mesra darinya?? bibir itu pasti sangat enak untuk dicium, kelihatannya sangat lembut dan empuk,,, aghh!! hentikan!!!"
Dan selesai sudah 10 menit paling menyiksa dalam hidup Jennie. Rose sudah mengelap mulutnya dengan tisu lalu menaruh ponselnya di atas meja. Rose melihat ke arah Jennie dan mengangkat kedua alisnya.
"Are you okay?? seperti ada yang aneh dengan wajahmu.." tanya Rose sambil coba melihat Jennie lebih jelas. Jennie segera mengalihkan pembicaraan.
"J-jadi apa yang ingin kau bicarakan dengan ku Rosie, ehem??"
Rose pun mundur dan menyandar lagi di kursi. Ia masih tidak mengalihkan pandangannya dari Jennie.
"Aku hanya ingin mendengar komplainmu tentang Mino.. katakan apa yang ingin kau katakan sekarang,,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Song For Us
FanfictionSetelah sekian tahun berlalu, mengapa aku baru menyadari bahwa ini bukan hanya sebuah kekaguman belaka. Tapi mengapa harus dengannya. My leader, my guitaris, si jenius Park Roseanne yang super perfectionist. Apa mau dikata, kalau sudah naksir memang...