.
.
.sesampai nya di dorm...
Jennie masuk ke dalam kamar nya begitu saja tanpa mengajak bicara Rose. Rose pun malas dan masuk ke kamarnya juga. Ia melihat bahwa Lisa dan Jisoo benar-benar sudah meninggalkan dorm. Ia mendengus kesal sambil melempar tas ke atas ranjang.
"ya ampun, Jennie dan Joo hyuk benar-benar membuatku kesal.. apa Jennie juga menyukainya?"
Rose mengira-ngira sendiri tanpa berani bertanya kepada Jennie. Ia juga tidak mengerti mengapa ia bisa memiliki rasa cemburu berlebihan terhadap Jennie hari ini."besok tidak ada jadwal, lebih baik aku bersantai di balkon saja dari pada memikirkan Jennie dan Joohyuk.."
Rose pun melompat dari tempat tidur dan mengambil sebotol wine yang ia miliki. Melangkah ke dapur untuk mengambil gelas, lalu dengan cepat duduk di balkon sambil memainkan gitar. Meminumnya dengan santai dan melanjutkan bermain gitar sambil menyanyikan beberapa lagu favoritnya.
Rose melirik ke arah ponselnya, dan Jennie sama sekali tidak memberikan pesan atau menelpon bahkan Jennie tidak menghampirinya ke kamar. Ia mulai semakin kesal. Melanjutkan minumnya sambil menyalakan rokok di tangannya. Ia menaruh kembali gitar kesayangannya di kursi sebelah. Menghembuskan asap di udara dan minum satu tegukan kecil.
"kenapa aku tidak bisa berhenti mengharapkan Jennie kemari,, kenapa dia tidak merayuku dan menggodaku seperti waktu itu??? kenapa??"
Rose sudah minum terlalu banyak dan mulai menghabiskan 3 batang rokok. Rose bukan seorang vokalis yang harus menjaga suaranya. jadi ia tidak perlu mengkhawatirkan hal itu.
"i hate this, bisakah kau pergi dari kepalaku huh??"
Rose mulai terbatuk-batuk. Bukan hanya karena asap tapi juga karena udara dingin yang menerpa tubuhnya. ia lupa tidak membawa jaket.
Tidak disangka Jennie muncul dari belakang. Ia mendengar suara Rose dan batuknya. Yang tadinya ia ingin mengecek Rose di kamar, ia berbelok mendengar suara Rose di balkon.
"astaga apa yang kau lakukan???!!" seru Jennie. Rose yang sudah pusing pun hanya menundukkan kepala dan melirik malas ke arah Jennie.
"ohh vokalis sexy.. dari mana saja?? aku menunggumu dari tadi disini dan kau....... kau tidak datang-datang.. sialan..."
"si-sialan kata mu???"
Jennie pun menghampiri Rose dan melihat sebotol anggur yang tersisa seperempatnya di atas meja. Rokok dengan puntung dan abu yang berceceran di lantai.
"Of course, you're drunk! and those cigarettes.. GREAT!!"
omel Jennie yang sama sekali tidak didengarkan oleh Rose.Rose menatap malas ke arah Jennie sambil memainkan batang rokok di tangannya. Jennie dengan cepat merebut dan mematikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Song For Us
FanfictionSetelah sekian tahun berlalu, mengapa aku baru menyadari bahwa ini bukan hanya sebuah kekaguman belaka. Tapi mengapa harus dengannya. My leader, my guitaris, si jenius Park Roseanne yang super perfectionist. Apa mau dikata, kalau sudah naksir memang...