V. The Great Escape

32 10 3
                                    

The Great Escape

(noun)/ es·cape / melarikan diri

to get or stay out of the way

••••

Mayat hidup mulai bergerombol kearah salah satu perempuan diantara Kelana dan penghuni ruangan lainnya. Ia tergigit dan sudah di gerogoti empat bajingan pemakan daging sekaligus. Setelah perlawanan sengit yang Kelana dan orang-orangnya lakukan, karena satu dan lain hal entah mengapa sosok perempuan tadi; Diah, temannya itu terjatuh tanpa sengaja hingga akhirnya menjadi mangsa.

Tidak bermaksud meninggalkannya, tapi ini adalah momen yang tepat untuk mencari jalan keluar setelah tempatnya kini tidak aman untuk dihuni lagi. Ia mencoba untuk menghiraukan temannya agar diri sendiri selamat.

Mas Cipto, sudah keluar ruangan dengan terbirit sembari kursi ia lempar asal untuk menghindar. Bau darah mulai mengisi seluruh ruangan. Kelana menatap ngeri kearah Diah yang masih meminta tolong dengan jeritnya yang terdengar putus-putus. Genggaman dirinya tidak lepas dari wanita paruh bayar yang selalu mengikutinya sampai saat ini.

Para mayat hidup; atau zombie itu pun mengalihkan pandangan pada seonggok daging berjalan yang berusaha melarikan diri. Suasana semakin menegangkan ketika Ubay bangkit lagi dan menjadi salah satu dari mereka. Dengan deru nafas kasar yang ia lakukan berulang kali, Kelana berlari bergandengan dengan Bu Laksmi. Mereka lari paling belakang.

Setelah mengikuti orang-orang di hadapannya, Kelana mengira mereka akan naik ke atas rooftop sepertinya. "Bodoh banget!" suaranya bergoyang karena berlari, tangannya memegang perut dibagian ulu hati karena merasa kesakitan disitu. Padahal seharusnya mereka mencari tempat yang strategis untuk kabur, bukan semakin jauh dari sentuhan manusia normal lain. Ia menoleh kesampingnya "Ayo bu, dikit lagi!"

Sambil memegang dada khawatir, Bu Laksmi menengadah ke arah Kelana dan mengangguk. Zombie dibelakangnya mulai berdatangan dan makin banyak. Ubay bangkit dengan luka menganga di perut dan lehernya, membuat Kelana memejamkan mata sesekali untuk tidak mengingatkanmya pada hal menyeramkan itu.

"Neng Kelana?! buruan neng!" Mas Cipto berteriak dari arah pintu darurat, pintunya masih laki-laki itu biarkan terbuka.

Kelana tiba tiba tersandung dan jatuh terpeleset. Bu Laksmi menariknya walaupun tidak ada hasil yang nyata.

"Bu, duluan aja bu..." Nafasnya habis, Kelana lelah berlari, ia menepuk ringan kaki Bu Laksmi untuk segera pergi dari sini. "Buruan!"

Giselle tak sepenuhnya sadar, dirinya bersembunyi dirumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Giselle tak sepenuhnya sadar, dirinya bersembunyi dirumahnya. Ia kunci rapat-rapat sesekali matanya menatap keluar jendela. Dilihatnya para pria berseragam beserta senjata laras panjangnya tengah membentuk formasi penyerangan. Jantungnya berdebar kencang, rasa ingin buang air kecil juga muncul disela-sela kengerian yang terjadi. Ia menghiraukan itu, matanya membelalak saat segerombolan makhluk pemakan daging mulai masuk ke kawasan tempat tinggalnya.

LIFELESS - on holdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang