Freeway Without Fear
....
"Aksa, lo yakin ada pengungsian abis jalan tol ini?" tanya Kelana sambil melihat jalanan kosong yang mereka lewati di jalan tol Jakarta - Bogor via Jagorawi. Seperti biasa, para mayat hidup berkerumun di depan mereka, tapi kelompok ini memutuskan untuk melanjutkan tanpa perlawanan. Gadis itu jelas kelelahan sebagai seseorang yang telah menghadapi mereka secara langsung selama berbulan-bulan. Kini Aksa mengendarai mobil militer, setelah beberapa lama melewati jalanan kota metropolitan, kini mereka kembali ke jalur yang benar.
Sebut saja mereka beruntung kembali, amunisi mereka tinggal sedikit, makanan kaleng yang mereka bawa juga kosong dan hanya tersisa beberapa botol air mineral. Mereka bisa saja turun sebentar dan mengambil bahan makanan di supermarket atau toko yang mereka lewati, tetapi sebagian besar kios memang tutup dan supermarket besar dan kecil benar-benar penuh dengan zombie di area sekitarnya. Hanya ada empat dari mereka yang tersisa, tidak ada cara untuk menyia-nyiakan hidup dan energi pada beberapa kaleng makanan.
Aksa menekan pedal gas lebih cepat dan lebih cepat saat mayat berjalan tiba dihadapan mereka. Meihat situasi, jalan tol ini menjadi saksi bisu kematian ribuan orang di sini, tidak bisa dipungkiri ini adalah sarang mayat hidup. Seperti di Jakarta, area dekat gedung perusahaan Kelana dibarikade dengan truk gandeng dan beberapa mobil sembarangan, seolah sengaja dibuat agar tidak ada yang bisa melewatinya.
Seringkali mereka melihat beberapa jalan ditutup dan jalan tol inilah satu-satunya jalan raya yang dapat mereka lalui saat ini. Aksa mengatakan bahwa diluar sana ada tempat penampungan yang dibangun di wilayah Jabodetabek dan pria itu mencoba membawanya kesan. Entah Kelana dapat sebut mengenal Aksa ini takdir atau bukan,tapi dia merasa aman bersamanya. menurut informasi yang gue dapet dulu, daerahnya ada disalah satu kaki pegunungan di Bogor. Nama gunungnya gue lupa apaan, yang jelas dari B kalo tidak salah"
"Satu-satunya?" Kelana kembali bertanya "Apa beneran ada? Atau kaya pengungsian kita, udah nggak ada penghuninya lagi" Ujar Kelana miris
Aksa tersenyum dan menatap perempuan itu, tangannya tidak melepaskan kemudi dan terkadang menataap lurus kedepan. "Sabar, kita akan segera aman, Lan"
Kelana mengangguk.
Ia mengalihkan perhatiannya kembali ke jalanan, sesekali melihat ke luar jendela dan berteriak keras memanggil kedua temannya berjaga di belakang. Ia merindukan Yana, jika ada perempuan itu suasana di dalam mobil tidak akan sepi seperti sekarang dan mereka juga tidak akan begitu capek dengan zombie yang mengejar mereka. Percayalah, Yana adalah perempuan paling Ahli yang Kelana kenal, keterampilan menembak dan bacok Yana patut diacungi jempol, terkadang Lana selalu menganggap temannya adalah mantan murid tukang tawuran.
Kelana tersenyum kecil mengingatnya, terlihat dari gigi kecil yang muncul dari pantulan cermin spion. Lagi-Lagi dirinya harus kehilangan teman dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFELESS - on hold
Adventureon hold due to writer issue 🦠 Hari bangkit tubuh tak bernyawa yang tertelungkup dalam genangan darah, senyum menyeringai dan kilat mata kosong kelaparan tanpa identitas didunia kedunianya. Ya. Kehidupan sudah terkuras dari hidup mereka. Kisah per...