Menyelinap!

2.1K 229 38
                                    

Xiao Zhan memasak.

Dalam novel, Xiao Zhan memasak untuk Yang Mi saat demi-nan itu bermalam di rumahnya. Sementara Wang Yibo tidak pernah mencicipi masakan spesial itu meski mengenal Xiao Zhan sejak bayi.

Kini Wang Yibo mencuri start.

Dia menunduk memandang nasi dan mapo tofu. Dia menelan ludahnya.

Dia makan masakan kekasih protagonist!

"Kenapa? Kau tidak suka? Aku sengaja membuatnya tidak pedas karena kau suka rasa yang lembut."

Wang Yibo mendongak, dia suka pedas! Dia melihat pada mangkuk Xiao Zhan yang merah, ah pria ini, seperti Sean Xiao, suka makanan dengan rasa kuat.

"Yi?"

"Ah, tidak ge, aku suka."

MEMANG LAYAK JADI TOKOH UTAMA!

Wang Yibo begitu cerah, dia menikmati masakan Xiao Zhan bahkan dia menambah porsi makannya. Xiao Zhan tersenyum senang.

"Senang melihatmu makan lahap, biasanya kau menjaga porsi makanmu karena takut gendut."

Wang Yibo membeku. Dia makan banyak akhir-akhir ini karena lelah menari! Tubuhnya terlalu kurus dan lemah!

"Aku butuh banyak energi karena masa pertumbuhan."

Xiao Zhan mendengus geli, namun dia melanjutkan makannya. Setelah selesai, dia terkejut ketika Wang Yibo membawa piring kotornya ke sink dan mencuci. Seorang tuan muda sedang melakukan pekerjaan rumah, biasanya anak itu hanya bisa memecahkan piring. Jika dia memiliki pendapat, dia hanya bisa menelannya saat melihat Wang Yibo.

Wang Yibo ceroboh, dia tidak sadar dan segera naik ke kamar setelah makan, menghindari Xiao Zhan sebisa mungkin. Ketika dia di kamar, dia berlatih menari dan tidur setelah mandi.

Keesokan paginya, dia bangun karena ketukan Xiao Zhan, mengatakan jika sarapan siap.

Wang Yibo biasanya sarapan sendirian. Dia sarapan dengan keluarga Wang bisa dihitung jari. Sarapan dengan Wei Wuxian membuatnya sulit menelan makanan.

"Kau sudah rapih?" Xiao Zhan terlihat kaget saat dia sudah memakai seragam sekolahnya ketika turun. "Apa kau ada kelas pagi?"

"Ya, aku punya jadwal latihan penuh dan akan kembali malam."

"Baiklah, katakan jam berapa selesai aku akan menjem-"

"Tidak perlu, Zhan ge sebaiknya fokus pada pekerjaan. Aku bisa pulang sendiri naik bus."

Xiao Zhan sekali lagi terkejut. Wang Yibo selalu meminta dijemput bahkan saat dia sibuk. Rela menunggu hanya agar pulang bersamanya. Bahkan jika dia tidak pulang bersama, Xiao Zhan akan mengirim supir menjemput calon Nyonya Xiao. Ini keanehan lain untuknya.

"Sejak kapan kau pulang sendiri?"

Wang Yibo membeku. Bagaimana pun sebulan ini supirnya dibuat panik mencarinya yang berkeliaran tanpa arah bagai lalat terbang tanpa kepala. Ketika dia mengirim pesan pulang sendiri, supirnya, Paman Chang, akan kelabakan dan menangis ketika menemukannya.

"Ge, aku bisa pulang sendiri."

Dimanja seperti ini awalnya Wang Yibo merasa senang, namun dia kemudian menyadari dia merasa tidak nyaman merepotkan orang, apalagi Xiao Zhan. Bayarannya adalah kematiannya di masa depan.

Xiao Zhan menyadari jika Wang Yibo berubah drastis sejak mereka tidur bersama. Dia berdecak marah. "Yibo, apa kau masih akan bersikap marah seperti ini?"

Wang Yibo kebingungan dan meletakkan gelas susu kocok mangganya. "Marah?"

"Ya, sampai kapan kau akan marah sama gege, ini pasti soal kita tidur bersama saat party graduation gege terakhir kali kan? Kau marah pada gege karena gege kasar? Yibo, kau yang meminumkan afrosidiak ke gege. Lalu kau marah? Baiklah gege tanya sekali lagi. Apa kau benar-benar meracuni gege?"

I'm not the Protagonist! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang