20. Hurt

90 14 4
                                    

Hurt
.
.

🍃____________________🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃____________________🍃


Didalam ruang kepala sekolah terlihat hyunsuk dan jihoon yang sedang duduk sambil menunduk karena sedang mendapat teguran dari sang kepala sekolah.

"Saya bertanya sekali lagi, apa yang membuat kalian bertengkar?"

Mereka berdua hanya terdiam tidak ada yang menjawab sama sekali, hal itu membuat sang kepala sekola mengela nafasnya kesal.

"Baik kalau masih tidak ada yang menjawab. Kali ini saya memaafkan kalian berdua, tapi jika kalian menggulangi sekali lagi saya tidak mau menanggung resikonya, saya akan panggil langsung kedua wali kalian. Choi hyunsuk kau panggil ayahmu dan kau park jihoon juga panggil ayahmu"

Perkataan sang kepala sekolah barusan membuat keduanya langsung mendongakan kepalanya karena terkejut.

"Kalian tidak mau kan hal itu terjadi, maka dari itu jangan pernah ulangi kembali, jangan berkelahi"

"Baik" mereka berdua serempak menjawab.

"Baik, kali ini saya akan bicara sebagai ibu jihoon bukan sebagi kepala sekolah. Choi hyunsuk apa kau baik-baik saja, apa ada yang terluka"

Kepala sekoah mendekat menghampiri hyunsuk, mendengar itu jihoon melengos dan tersenyum sinis. Hyunsuk yang mendengar itu hanya menantap datar sang kepala sekolah.

"Harusnya anda bisa lihat siapa yang terluka disini dan siapa yang harusnya pantas anda beri pertanyaan seperti itu. Tolong beri perhatian pada putra anda, agar dia tidak membuat masalah terus-menurus"

Setelah mengatakan itu hyunsuk berdiri dan meminta izin untuk keluar ruangan dengan membungkukan badanya setelah itu dia keluar. Jihoon lantas pergi juga tanpa berpamitan namun saat jihoon sudah didekat pintu akan keluar tiba-tiba,

"Park Jihoon berhentilah membuat masalah dan berhenti membuatku malu"

Mendengar itu jihoon hanya tersenyum kemudian mendengus lalu pergi meninggalkan ruangan tanpa menengok sedikitpun ke ibunya.

Mendengar itu jihoon hanya tersenyum kemudian mendengus lalu pergi meninggalkan ruangan tanpa menengok sedikitpun ke ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang