"Ini punya Lo?"
Lontaran pertanyaan dari seorang perempuan galak nan sarkas berhasil menghentikan langkah Irzan.
Laki-laki berhidung bangir itu menaikkan alisnya lalu nampak tengah berpikir sebelum menyahut.
"Gue nggak punya yang begituan," tukas Irzan ketus.
"Jangan kecot lu! Gengsi ngaku diri sebagai wibu juga! Udah tahu ini action figure jatoh pas lu pergi!" tegas perempuan judes yang tak lain adalah Dera.
"Cuman kebetulan, lagian ngapain gue ke sini bawa-bawa begituan?" Irzan malah balik bertanya.
"Ck, nanya doang juga songong amat si! Gue kira lu gabut karena gak punya bebep jadi bawa itu buat pelampiasan!" ledek Dera.
"Oh tidaks, laper ya lu nyet?" ujar Irzan seraya menatap Dera.
"Gaje lu! Lagian acara belum selesai udah maen minggat aja!" cerca Dera.
Irzan terkekeh mendengar ucapan gadis judes itu, membuat siapa saja yang melihat betah berlama-lama.
"Punya hak apa ngelarang Gue mbak Nadhera?" ucap Irzan seraya menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum.
"Ish! Yaudah pergi sana lu!" tegas Dera.
"Nggak mau! Nggak jadi pergi," rajuk Irzan dengan senyum mengambang.
"Up to you!" ujar Dera seraya berlalu.
Irzan teringat akan sesuatu, lalu ia memanggil Dera hingga membuat langkahnya terhenti.
"Apalagi si? Kalau mau ikutan acara mending masuk aja dah! Jangan gangguin gue!" ketus Dera
"Ngarep banget gue ngikut acara ya? Kalo dipinjemin baju si ya oke sih," ucap Irzan.
"Lha? Emang mau pake baju cewek? Banci dong lu! Jangan-jangan," teroka Dera.
"Hati gue jatuh ke elu Der! Nggak gue canda yakali mau pake baju basah gini Der!" ucap Irzan.
Dera menghela nafas jengah sebelum akhirnya geleng kepala mendengar penuturan laki-laki bernetra biru itu.
"Nih oy, gua kan beli baso tahu empat tuh, jadi buat lu satu takutnya laper, kan belum makan ya daritadi cuman minum doang, junk food terus!" ujar Irzan seraya menyerahkan sebungkus baso tahu lalu melenggang pergi tak lupa memberi hormat dua kepada gadis itu.
"Temen-temen Lo gimane Zan?" teriak Dera.
"Biarin lah, lagi sibuk sama ayang palingan, kalo nyariin gua bilang aja Irzan nya mau ketemu Kim Jo Won gitu," balas Irzan dibalik helm full face nya.
***
Zafraell dan teman-temannya sudah jengah menggoda Anggun, hingga akhirnya mereka tersadar ada yang bilang yakni Irzan."Si curut gombel kemana?" tanya Alvan.
"Ngerdus kali sama degem!" tukas Zapell.
"Mana ada degem di sini bambuang!" Azka jengah.
"Ck, bacot mulu Lo pada!" tukas Zapell seraya menelpon Irzan.
"Apa? Masih inget dunia lu?"
"Pulang kagak bilang lu jir!" ketus Zapell.
"Ututu baper di khawatirin es gua hihi,"
"Gak usah bacot!" tegas Zafraell.
Irzan tertawa di seberang telepon sana, hingga mengundang Alvan dan Azka untuk mendadak dangdut seketika itu juga.
"Kita meluncur ke rumah Lo! Mau nginep, berhubung besok adalah hari libur!" ujar Zapell.
"Big no! Kagak bisa onta!"
KAMU SEDANG MEMBACA
From Hopelles to Prayboy
Novela Juvenil"Iya, nggak selamanya hidup kamu kayak gini." ungkap Nadhera. "Banyak omong banget si jadi Dokter! mending pergi deh kagak usah ngurusin gue!" tukas Irzan. "Terserah ente, saya sudah memberi tahu mau dilakukan atau tidak resikonya ente yang nanggu...