Bab 23 : Ya begini

2 2 0
                                    

Irzan hanya tersenyum sekaligus memasang kacamatanya tanpa memperdulikan ucapan seseorang yang selalu saja mengusik hidupnya tanpa sebab itu dan kini dirinya sudah berada di dalam mobil bersama teman-temannya.

"Langsung balik ya, kita molor udah ngantuk gua!" tutur Irzan seraya menancap gas mobil Mustang-GT itu.

Azka yang tuan rumah saja hanya mengangguk mengiyakan keputusan temannya yang sudah seperti keluarga sendiri hingga akhirnya tidak tahu diri itu, namun karena terbiasa dan berteman lama sejak masih berwujud jenglot jadi masih bisa dimaklumi bahkan selalu.

"Besok kita persiapan studi tour huwahaha," ucap Irzan antusias.

"Masih lama juga! Buru-buru amat sih lu!" tukas Zapell.

"Mau modus lah tuh si Irzan! Tepe-tepe ke anak perawan!" kecam Alvan.

"Bacot mu!" Irzan yang tengah menyetir spontan melempar mulut Alvan dengan kaos kaki hingga membuatnya terbatuk dan mual-mual di muka Azka.

Bagai sudah jatuh ditimpa tangga, Alvan merasa sangat tersakiti ketika ditoyor bebas oleh lengan Azka yang berhasil membuatnya kesakitan. Sementara Zafraell yang telah kembali seperti semula hanya memutar bola mata malas melihat Kelian Alvan yang sekalipun tidak pernah waras.

Sesampainya di rumah Azka Irzan hampir saja mendahului Azka yang kini melihatnya dengan tatapan menyeramkan sementara ia malah nyengir kuda seolah-olah tidak berdoa, sedangkan Alvan selalu merasa paling tersakiti saat melihat dua anak muda yang berboncengan mesra.

"Anjir aing kapan kek gitu? Huwaaa kalah sama anak TK yang udah berumah tangga!" rengek Alvan.

"Jangan ngaku banyak mimpi kalau gitu aja udah mleyot lu!" tukas Zafraell.

"Setdah! Sekalinya ngomong nusuk pisan ke jantung!" ucap Alvan seraya mengelus dada.

Sementara Azka dan Irzan berceloteh entahlah perihal apa, yang jelas mereka nampak asyik sekali dengan diselingi tawa diantara obrolan tersebut berbeda dengan Alvan yang dianiaya oleh seorang Zafraell.

"Udah pulang kamu Dut? Langsung shalat lalu makan ya Ummi mau ke pengajian sama Abi, baik-baik ya kalian di rumah!" pesan perempuan ber abaya baby blue itu.

Azka hanya mengangguk seraya menghela nafas jengah kala mendengar penuturan 'si gendut' dari Ummi nya tersebut, sementara teman-temannya mengulum tawa mendengar hal tersebut terutama Irzan yang terlihat menahan tawa hingga akhirnya meledak juga.

"Kenapa Ndut? Laper ya? Gue pinjem kamar sebentar ya ma bobo!" ujar Irzan kepada teman-temannya itu.

"Laknat mulut ente tuh ya!" seloroh Azka dengan gelengan kepala seraya berjalan menuju kamar mandi yang langsung terhubung dengan mushola begitu pun Alvan dan Zafraell mengikuti dirinya dari belakang.

***
Adzan isya telah selesai berkumandang, lama sekali Azka dan teman-temannya melaksanakan Shalat tanpa jeda dahulu karena usai shalat Maghrib mereka langsung melaksanakan dzikir seraya menunggu waktu isya tiba.

Karena memiliki tingkat iseng yang sangat tinggi, Alvan berinisiatif menjahili Irzan yang tengah tertidur dengan posisi duduk bersandar di tembok bercat hitam berbalut bintang-bintang dan benda-benda luar angkasa itu.

"Ehmmm estetik ya katanya!" sinis Alvan seraya mendekatkan bibir ikan nila yang kelewat monyong itu ke bibir ranum milik Irzan yang kini tidak sadar apa yang terjadi.

Azka dan Zafraell anteng menonton konten dakwah milik Husein Basyaiban tanpa memperdulukan kegiatan Alvan yang akan membangunkan singa dari tidurnya yang terlihat tidak nyaman karena terkadang genitnya nyamuk mendekati tubuhnya.

From Hopelles to PrayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang