Setelah hampir tiga jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di rumah nana ketika jam menunjukkan pukul tujuh lebih tiga puluh malam. Damar yang merasa tidak ingin menggangu tidur nana, akhirnya memilih untuk mengendong nana ke dalam rumah nabila.
“tante, om, bil. Damar langsung ya, udah malam”ucap damar setelah meletakkan nana di dalam kamar.
“engga makan dulu”tanya lilis yang memang sedang mempersiapkan makan malam.
“engga usah tante, lain kali aja. Makasih, takutnya bunda sama ayah udah nungguin”nolak damar dengan lembut.
“yaudah, makasih ya udah jaga nana”sahut ayah yang sedang menonton tv
“iya sama-sama om”
“assalamualaikum”pamit damar
“waalaikumsalam”jawab serentak.
Disebuah rumah yang berada di daerah elit terdapat dua cewek yang masih terlelap dalam mimpi mereka, meski jam sudah menunjukkan pukul 07;00 dan tak mengkhwatirkan sekolah yang gerbangnya akan ditutup dua puluh menit lagi.
“NANA, NABILA, SAYANG BANGUN UDAH SIANG, AYO BURUAN SEKOLAH”teriak lilis di kamar nabila sambil berusaha membangunkan dua remaja yang penuh dengan rasa malas.
“bentar lagi bunda, lima menit lagi”seru nabila dengan suara serak dan mata yang masih tertutup.
“ini jam berapa bund”tanya nana yang belum bangun namun tidurnya terngangu oleh sinar matahari yang masuk ke kamarnya.
“jam tujuh, kalau telat jangan marahin bunda”ucap lilis dan langsung melenggangkan keluar dari kamar nabila.
“ahh”ucap nabila dan nana kaget yang langsung bangkit dari ranjang.
“ini kamar gue, lho mandi di kamar lho sana”ucap nabila sambil menutup pintu kamar mandi.
Nana langsung pergi ke kamarnya daripada harus menunggu nabila selesai mandi.
“bunda, ayah kita sekolah dulu”ucap nabila dan nana.
“iya hati-hati”balas ayah dan bunda.
nabila langsung melajukan mobil civic R dengan kecepatan diatas rata-rata, dan nana menata buku mereka.
“eh kak damar, biarin kami masuk ke kelas ya”ucap nabila dengan memelas.
“kak damar biarin kami masuk ya”lanjut nana sambil membenarkan kerudungnya yang berantakan.
“ini jam berapa, yanga telat baris disana”ucap damar dengan tegas dan menunjuk ke beberapa murid yang bernasib sama.
“yaudah kak”ucap nana dan nabila bersamaan dengan desahan kesal.
“lho punya pacar ketua osis juga ga bisa nolongin kita ya”bisik nabila kepada nana yang sudah satu jam berdiri di depan tiang bendera.
“GA ADA YANG BOLEH BICARA”teriak damar dengan tegas bahkan langsung membuat murid yang sudah bercucuran keringat langsung tegap.
“tau tuh, ga kasihan pacarnya sudah capek ini”ucap nana dengan pelan.
Tring…tring…
Jam sudah menujukkan pukul sembilan pagi, dan mereka sudah berdiri di tengah lapangan dibawah matahari yang menyinari mereka hampir dua jam lebih.
“KALIAN BOLEH LANGSUNG KE KELAS, TAPI INGAT KALAU BESOK TELAT LAGI. HUKUMAN AKAN LEBIH BERAT DARI INI”ucap adit tanpa ekspresi dan osis yang lain hanya menonton ketika mereka akan menuju ke arah kantin.
“SIAP KAK”ucap semua murid yang sudah ingin duduk.
“gila itu osis, ga mikir dua jam berdiri udah patah ini kaki”gerutu nabila yang duduk di bangku basket.
“udah tau kan rasanya jadi gue”ucap nana dengan kesal.
“haus gue”lanjut nana sambil mengibaskan tangannya di depan muka.
“percuma kita ke kantin, antrinya kayak antri ibu-ibu ambil bantuan”ujar nabila sambil melihat arah kantin yang sudah dipenuhi oleh manusia yang ingin mengisi perutnya.
“iyasih”
“nih, buat kalian berdua”ucap damar sambil memberikan dua botol minum air putih.
“makasih kak”ucap nana dan nabila bersamaan yang langsung mengambil botol tersebut.
“gue pergi dulu ya na”ucap nabila setelah mendapatkan kode dari damar untuk pergi.
“lha gue gimana, tunggu gue”sahut nana yang langsung berdiri untuk menyusul nabila.
“lho disini nemein gue”seru damar menyekal tangan kanan nana.
“mau ngapain”
“udah lho diem dulu, gue mau tidur”ucap damar yang langsung menyenderkan kepalanya di bahu nana tanpa perduli tatapan murid cewek yang iri.
“kak malu diliatin orang”ucap nana.
“yaudah kita ke hotel aja gimana”seru damar sambil tersenyum smirk meski matanya masih terpejam.
“ngaco kak”seru nana dengan kesal sambil mencubit lengan damar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMARA
Romanceketua OSIS SMANDA yang terkenal dengan humor, humble dan tegas dengan ditambah ketampanan yang tak bisa diragukan lagi jatuh cinta dengan seseorang cewek cuek bahkan dingin. apakah damar selaku ketua OSIS bisa meluluhkan hati nana yang notabennya a...