The Begining

4 1 0
                                    

Hai hai haii👋

Balik lagi setelah beberapa hari ini cape banget dan harus banyak istirahat. Gimana cerita sebelum nya? Dapat feel nya gak? Kalo gak pun aku bakal tetap lanjut sih HAHAHAH 👅

Yaudah gak mau banyak bacot langsung saja cusssss





___________
Two years ago

Abel berlari riang saat mendengar bibi nya mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin bertemu dengan nya. bukan mengapa, tempo hari ia memang sedikit mendengar pembicaraan bibinya di telepon, Ayah kandung Abel yang sudah pergi selama 17 tahun itu akhirnya kembali menemui dirinya.

Di ruang tengah rumah yang asri dengan tumbuh tumbuhan hijau di sekitar rumah, berbagai macam bunga tumbuh indah dan tertata rapi. bahkan ada tulisan di sebuah rumah kecil seperti kotak pos di bagian depan kebun bungan tersebut.

BUNGGA NYA ABELLA

Abel merapikan rambutnya yang berantakan lalu duduk di hadapan pria paruh baya yang sangat mirip dengan dirinya. Abel tidak berbohong bahwa jantung nya berpacu dua kali lipat bahkan dia sendiri dapat mendengar gemuruh dada nya.

Ayah.

Abel ingin sekali mengucapkan panggilan itu dengan lantang. ia sungguh melihat ayah nya, yang hanya ia dengar dari cerita ibu dan bibi nya. Ayah nya, Dimas Anggaskara adalah seorang pengusaha properti yang dahulunya juga pernah bekerja di daerah Abel lahir. Ibu dan ayahnya bertemu tak sengaja dan sengaja. mereka sama sama bertamu ke rumah keluarga ibu nya yang sudah di atur oleh kakek Abel secara sepihak. Ayah dan ibunya di jebak dan akhirnya sepakat untuk di nikahkan.

Dimas yang awalnya menolak karena sudah memiliki kekasih di kota tak di pedulikan oleh kakek Abel karena telah berduaan dengan Ibu nya, Ayu. Dimas pun menyetujui nya namun saat kontrak nya telah habis di daerah itu maka Ayu dan anaknya nanti bersedia di tinggal di sini.

begitulah akhirnya, hingga Abel lahir tak pernah sekalipun ia melihat sosok seorang Ayah sampai saat ini ia benar benar berada di hadapan Abel.

"saya akan bertanggung jawab atas segala kebutuhan Abel termasuk sekolah. saya akan menyekolahkan Abel di sekolah yang sama dengan kakaknya"

Abel senang bukan kepalang, apalagi mendengar kata kakak, dalam bayangan Abel adalah seorang kakak yang baik dan selalu menyayangi adik nya. namun sepertinya Abel salah besar. hari itu ia sudah mengambil keputusan yang salah.

_

Abel menduduk kan diri dengan malas di kursi nya. hari ini setelah seminggu yang lalu Ayah nya pergi untuk selamanya, Abel kembali pergi ke sekolah dengan paksaan dari Bukde. ia belum mengunjungi makam Ayahnya, karwna tidak tahu di mana.

"hah~" Abel menghela nafas kasar. ia membenamkan wajahnya di atas meja. ingatan akan Ayahnya yang menjemput dirinya 2 tahun silam terasa baru kemarin. Abel menyeka bulir air mata yang kembali menetes tanpa keinginan nya.

Bukh

gebrakan di meja nya membuat Abel berjengkit kaget. dengan wajah keheranan ia mendongak melihat beberapa siswa yang berdiri di depan nya. tatapan penuh kebencian tertuju pada Abel.

"ada apa?" Abel bertanya sembari membenarkan wajah kusut nya.

"cih, belagu. Sok polos banget anjing. Lo kan yang rebut pacar gue?!" tuding seorang siswi berambut pendek menunjuk nunjuk wajah Abel.
Abel memasang wajah penuh raut kebingungan, pacar? pacar siapa? perasaan Abel tidak pernah berinteraksi dengan seorang pria mana pun di sekolah ini. kenapa tiba tiba sekarang ia di tuduh merebut pacar orang.

~ABELLA~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang