Hillow hillow!
_______
Dalu mengancingkan seragam putih nya dengan lambang sekolah yang baru, di tatap nya seorang gadis blasteran yang bergerak pelan di balik selimut tebal milik nya dari cermin besar di depan nya
"Mau ke sekolah?" Dalu membalik kan badan nya menatap gadis itu dengan tatapan datar.
"hm"
"kamu gak anter aku ke sekolah kita dulu?" gadis itu duduk sambil menutup tubuh polosnya dengan selimut tebal tadi
"sekolah lo" Dalu memasang almamater crem di tubuh ateltisnya.
"iya tapi kamu harus anter aku ke sekolah, bukan nya kita udah-"
"bacot. tinggal pergi" Terakhir Dalu sengaja tidak memakai dasi karena pada dasarnya ia tidak bisa memasang dasi.
"kamu gak bisa gitu Dalu, kamu udah tidurin aku masa anter ke sekolah aja gak bisa?" Ceyna meninggikan suaranya kesal karena kelakuan Dalu yang berbeda dengan semalam saat Dalu mencumbu nya.
Dalu tak memerdulikan ucapan Ceyna, ia melempar seragam sekolah ke arah Ceyna membuat gadis itu sedikit kaget.
"ganti habis itu pergi" Dalu menutup pintu kamar setelah berujar demikian meninggalkan Ceyna dengan wajah tertekuk.
Drrt..drrt...drrt..
"halo"
"buruan lo udah di tungguin yang lain"
Dalu melepas kacamata hitamnya dan menyalakan mobil ferrari 488 spider nya dan mengendarai sebelah tangan, meskipun jam masih menunjuk kan pukul setengah enam namun jalanan sudah terlihat ramai oleh kendaraan.
"keluarga lo bukan gw"
"terserah lo gw udah bilangin ke lo" Panggilan di akhiri sepihak oleh Dalu. memang benar kenyataan nya itu adalah keluarga Evan bukan keluarga nya.
Keluarga nya berada di Chicago, ayah kandung nya mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, tempat barang-barang elektronik dan otomotif ternama di pasarkan meski bukan mereka yang memproduksi nya.
Sedangkan, ia dan Evan adalah saudara tiri satu ibu, Ayla Haribowo. Ayla dan ayah Dalu berpisah saat Dalu berumur 2 tahun karena ayah kandung Dalu berselingkuh dengan sekretaris nya sendiri. lalu bertemu dengan Reza Pradana duda anak satu yang ditinggal mati oleh istrinya dan Evan yang saat itu seumuran dengan Dalu hanya berbeda beberapa bulan, itulah mengapa mereka berbeda nama belakang.
Saat ini sudah pasti mama nya yang nemaksa karena sejauh ini mama nya masih menunjuk kan kepedulian walau pun sedikit pada nya, sedangkan ayah tirinya Dalu memang dari awal tidak begitu menyukai Reza begitupun anak nya Evan. itu juga salah satu penyebab Dalu pergi dari rumah dan menyewa sebuah apartemen.
Mobil Dalu terparkir di halaman rumah megah berwarna putih, dengan segera Dalu keluar dari mobilnya.
Di meja makan sudah ada Reza, Ayla, Evan, nenek dari ayah tirinya dan adik bungsunya, Theo. Dalu duduk di sebelah Theo berhadapan dengan Reza.
"Dalu, kamu gak mau pindah ke rumah aja? " Ayla membuka suara setelah putra sulung nya duduk tenang.
"gak niat" Dalu menuangkan susu ke dalam gelas dan meneguk nya hingga setengah.
"ya sudah kalau memang gak niat juga gak bisa di paksa. pindah sekolah aja susah-susah membujuk nya." ujar Reza dingin
"untung saja mau pindah sekolah, mau sampai kapan sekolah di SMA yang begitu? akreditasi nya memang A tapi kualitas nya di ragukan. perhatikan saja teman-teman nya juga tidak jelas semua" Sarah, ibu Reza juga ikut menimpali percapakan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
~ABELLA~
Novela JuvenilON GOING ______________________________ _________________________________ Jika tahu bahwa meyetujui keinginan ayah nya adalah sebuah kesalahan besar, Abel bersumpah tidak akan pernah ikut. "LO ITU ANAK HARAM, PENCURI KEBAHAGIAAN ORANG...