Hilow hilow!
Karena lagi mood aku up langsung deh, hujan juga jadi lancar aja nih halu nya hihihi 😬Ada sedikit pemberitahuan !! Untuk cast nya di sini aku mau hapus, tapi aku ngebayangin bias aku kalo kalian terserah deh👍
Ya udah banyak bacot langsung cussss
___________________
"itu karena lo lemah"
Abella mendongak melihat si empu suara. Arion berdiri tak jauh di sebelah nya masih dengan jas putih ala dokter yang ia kenakan saat bertugas di UKS
"aku bukan gak tau kalau aku ini lemah tapi melawan pun percuma, lagian orang-orang di sekolah udah ngecap aku jelek"
"gw engga"
Ucapan Arion terdengar lirih, cowo itu menatap naas ke arah Abella.
"kenapa? kamu apa?" Abella menyeka sisa airmata di kedua pipinya.
"gapapa, gw bantu lo ke UKS, habis itu lo balik aja ke rumah" Arion membantu Abella untuk berdiri dan membersih kan debu pada baju dan rok gadis itu.
"aku gak mau pulang ke rumah"
ucapan Abella membuat Arion berhenti sejenak. pelan namun pasti dapat Abella lihat cowo itu menegak kan punggung nya.
"ya udah bukan urusan gw"
tanpa persetujuan Abella, Arion menggendong Abella bridal style membuat si gadis terkejut bukan main.
"kok kamu gendong aku gini?" Abella menatap sekeliling takut jikalau ada yang melihat mereka bisa-bisa dirinya kembali di gunjingkan
"mending lo pegangan nanti jatuh"
Abella terpaksa menggalungkan tangan nya di leher Arion, membiarkan cowo itu membawanya ke UKS.
_____
Abella memilih untuk berdiam diri di rooftop sekolah. ia tidak ingin bertemu dengan siapapun untuk saat ini. Semilir angin menerpa rambut kusutnya, luka di wajahnya sudah di obati oleh Arion meski dengan banyak nya omelan yang keluar dari bibir cowo itu.
Abella sendiri heran dengan Arion, mereka baru dua kali bertemu tapi cowo itu memarahi dirinya seolah mereka sudah berkenalan lama tapi di satu sisi dia bersyukur masih ada teman di sekolah yang mau berbicara dengan nya.
cukup lama Abella berada di rooftop hingga bel pulang pun berbunyi, dari atas ia dapat melihat para murid yang berhamburan keluar menuju parkiran.
"aku turun sekarang aja deh kayaknya udah sepi"
Abella melangkah kan kaki menuju ruang kelas nya, namun satu tarikan memaksa Abella untuk mau tidak mau tersandar di tembok koridor yang sepi.
"kak jangan lagi, Abel mohon" Abella memejamkan matanya bersiap dengan apa yang akan di lakukan Arina.
"gw mau ngomong sesuatu sama lo"
Abella membuka mata dan melihat di hadapan nya bukan Arina melainkan Evan.
"k-kak Evan?"
Abella kembali teringat kejadian tadi siang dan Evan adalah orang nomor satu yang tidak ingin dia temui dalam waktu dekat, tapi kenapa malah cowo ini yang menghampirinya.
"kenapa kaget lo?"
Evan berujar dengan nada mengejek serta tatapan tak suka nya lada Abella. sangat berbeda dengan Evan yang Abella kagumi.
"gw cuma mau bilang, lo gak usah berharap gw juga suka sama lo"
Ucapan Evan dingin dan menusuk membuat Abella merasa lemas seketika. bukan ini yang Abella inginkan. Ingin rasanya Abella membalas ucapan Evan, namun hatinya terlalu sakit, lidah nya kelu bahkan bibir nya terkatup rapat. Gadis itu hanya mampu menggeleng kan kepala nya lemah, ini pasti karena Karin membacakan curahan hati Abella di depan banyak orang, itu sebabnya Evan mengucapkan kalimat seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
~ABELLA~
Teen FictionON GOING ______________________________ _________________________________ Jika tahu bahwa meyetujui keinginan ayah nya adalah sebuah kesalahan besar, Abel bersumpah tidak akan pernah ikut. "LO ITU ANAK HARAM, PENCURI KEBAHAGIAAN ORANG...